Mohon tunggu...
Mujahid Zulfadli AR
Mujahid Zulfadli AR Mohon Tunggu... Guru - terus berupaya men-"jadi" Indonesia |

an enthusiast blogger, volunteer, and mathematics teacher | https://mujahidzulfadli.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengintip Geliat Volunteering di Fakfak

17 November 2016   10:40 Diperbarui: 17 November 2016   10:57 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JeFa (Jelajah Fakfak)

Eits, jangan salah sangka. Komunitas ini bukan grup yang berisi orang-orang urban di Fakfak yang suka hepi-hepi, traveling ke sana ke mari tanpa mengindahkan lingkungan dan masyarakat. Justruk sebaliknya. Hehe.

Perkumpulan relawan anak-anak muda Fakfak ini digaungkan secara resmi pada 5 November 2015. Berarti sudah lewat setahun sejak didirikan. Selamat ulang tahun JeFa. Hehe. Mereka punya tagline “Hidup dari Alam, Besar Bersama Budaya.”

Oke, mari langsung saja lirik agenda-agenda mereka. Secara  berkala, para relawan mengunggah foto-foto dan info-info tentang budaya dan kekhasan daerah yang ada di kabupaten Fakfak. Dikenal dengan nama “Info JeFa” yang diunggah ke media sosial. Sehingga, para netizen bisa mengetahui hal-hal unik yang ada di sana dengan mudah.

Kemudian, ada juga ‘Jelajah Bersih’ di sepanjang jalan baru daerah reklamasi pantai. Para pegiata menggunakan drum berukuran setengah yang bertuliskan Jelajah Fakfak lalu mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan.

Kepedulian akan lingkungan yang bersih menggerakkan mereka mendirikan sebuah Landmark Peduli Kebersihan di salah satu jalan protokol di sana, Jl. Dr. Salasa Namudat di akhir tahun 2015.

Mereka tidak bekerja sendiri, mereka menggaet komunitas-komunitas pemuda lain yang memiliki kperihatinan yang sama. Diantaranya ada Fokal Pemuda, Cewek Matic Community, Fakfak Mengajar, Kelas Inspirasi Fakfak, Pemuda Peduli Kesehatan, dan beberapa lagi.

Paling menarik dan membuat saya kagum adalah mereka mendirikan stand pada pegelaran Pekan Daerah III Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten se-Pronvinsi Papua Barat selama seminggu di bulan Agustus.

Dalam stand tersebut, ada aplikasi Kamus Bahasa Iha (bahasa daerah salah satu marga paling besar di Fakfak), dan berbagai macam galeri kreatif yang menyajikan foto dan  video hasil ‘menjelajah’.

Mengenai Jelajah Fakfak, saya mengutip kalimat dalam akun sosial resmi Jelajah Fakfak yang ditulis oleh salah satu pegiat: “Dibentuk dari para pemuda pemudi Fakfak yang rindu untuk kembali mengangkat kembali nilai-nilai leluhur di Tanah Mbaham Matta, juga ingin lebih memperkenalkan pesona keindahan alam serta kearifan lokal yang ada di kabupaten Fakfak”

“Lebih dari pada itu, komunitas Jelajah Fakfak dituntut berkarya nyata dan turut menjawab fenomena yang tengah tumbuh dan berkembang ditengah kehidupan saat ini. Dengan demikian, makan komunitas ini merupakan wadah belajar untuk mengembangkan tanggap pribadi, tanggap kelompok bahkan tanggap masyarakat dan lingkungan yang lebih luas lagi”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun