Mohon tunggu...
Mujahid Zulfadli AR
Mujahid Zulfadli AR Mohon Tunggu... Guru - terus berupaya men-"jadi" Indonesia |

an enthusiast blogger, volunteer, and mathematics teacher | https://mujahidzulfadli.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keseruan Belajar di English Studio dengan Cambridge English Books

6 November 2016   05:27 Diperbarui: 6 November 2016   20:01 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(dok. English Studio Indonesia)

Judul di atas bukan boongan, asli. Di akhir, saya mo nge-share tautan yang isinya beberapa buku terbitan Cambridge. Tapi khusus untuk pelajar tingkat lanjut. Hehe, lumayan kan?

Sebelum itu, saya mo cerita dulu. Tentang English Studio. Sebuah lembaga di mana saya belajar IELTS sekitar lima bulan (maklum, anaknya dodol sih, jadi lama. hihih). Bagi yang pernah ke Pare Kediri pasti tahu tempat ini, kecuali Anda datang di masa-masa sebelum 2014 (Cieee…yang udah tua).

Di Pare sendiri, sebenarnya ada beberapa tempat kursusan yang memfokuskan pada persiapan tes IELTS. Sebut saja GE (General English), dan TEST English School. Meski tempat tersebut hanya menyediakan IELTS sebagai program andalan, tetapi sangat populer di kalangan para pemburu beasiswa dalam dan luar negeri.

Oke, saya tidak bisa berikan komparasi dan penjelasan dua tempat itu karena saya tidak beruntung merasakan atmosfernya. Btw, di webnya ada kok. Hehe. jelajahi sendiri yak.

Ada satu lagi tempat, namanya English Studio Indonesia. Atau biasa disingkat ES ajah. Nah, here I was. Tempat ini terhitung baru sebenarnya, berdiri 2014. Saya masuk sebagai siswa 2015. Jadi, umurnya baru setahun ketika saya terdaftar di sana. Tapi yang mengesankan adalah founder Mr. Eddy yang sudah malang melintang di dunia IELTS sejak 2005 atau 2006 kalo ga salah inget dan memiliki segudang pengalaman di sejumlah kursusan di Pare. Beliau adalah magnetnya ES.

Terakhir katanya, sebelum memutuskan untuk mendirikan English Studio, beliau menjalankan program IELTS Camp selama beberapa waktu. Inilah cikal bakal English Studio yang sekarang. Singkatnya begitu. (semoga aja sejarahnya bener.takut salah. hehe)

Heran juga kenapa saya bisa masuk ke sini untuk pertama kalinya. Tuhan sudah menakdirkan seperti itu. Dulu kenalnya dari teman, terus saya dikenalkan langsung ke Mr. Eddy. Terus tes placement tes nya via Wasap (bayangkan). Sesederhana itu. Dan, tiba-tiba saja saya sudah berada di Jl. Brawijaya kantor English Studio (ga tiba-tiba juga sih). Menjalani waktu-waktu yang cukup padat, tetapi rasanya begitu menggembirakan.  

Di tulisan ini saya mo kirim-kirim salam (hehe.udah kayak Radio aja)  ke tutor-tutor yang pernah membagi ilmunya ke saya. Terus saya mo kirimkan mereka lagunya Ebiet G .Ade dengan judul Berita Kepada Kawan (eh,apa hubungannya ya sama Bencana? Ya udahlah ya). Saya ngga mau bilang terima kasih, karena rasa-rasanya terima kasih juga ga bakalan cukup. Hehe. Selamanya mereka akan berjasa.

Ada Mr. Wawan (sekarang Manager English Studio). Rambutnya gondrong, sekarang lagi cari calon istri katanya. Dan katanya lagi, sudah ada yang diincar. Dan katanya lagi, yang diincar bilangnya postif. Amiin. Semoga dipercepat. Oiya, dia praktisi Kelas IELTS segala jenjang. Beginner hingga Advanced.

Ada Mr. Fauzan (panggilan Ojank, Ojang, Ochank, atau Ochank). Gile banyak bener. Belum punya pacar. Saya ga bakal percaya kalo dia bilang ada pacar. Kerjanya di kamar mulu, makan, nge-net, tidur. Kita bilangnya “Gua Hiro”. Pekerjaan utamannya adalah ngajar dan wasapan. Eits, jangan salah, doi sekarang di China ngambil jurusan Ilmu Komputer. Padahal semestinya dia harusnya nyasar jurusan psikologi, supaya dia bisa lebih percaya diri di depan cewek.

Ada Miss. Adhis. Ukhti-ukhti yang sangat perkasa, katanya sih gitu. Soalnya saya ga percaya dia bisa dorong mobil mogok. Baek banget kalo di kelas. Suka bercanda orangnya. Di luar kelas juga ramah. Dulu pernah ada kejadian Miss Adhis keserempet motor, terus datanglah seorang pahlawan yang menggotongnya untuk diberi bantuan. Adegannya mirip-mirip sinetron Anak Jalanan. Sekarang, Miss Adhis di York, UK mengambil master di bidang kimia (ukh,buku rapot saya merahnya di kimia semua. Disitu saya merasa selalu sedih).

Ada Mr. Juang. Namanya keren. Orangnya juga keren. Penggila bacaan scientific. Cita-citanya mo kuliah di Amrik. Tapi karena mencintai pekerjaannya yang sekarang (rahasia, pokoknya dia orang penting di Jakarta sana) dan lagi merintis usaha sendiri di bidang startup pendidikan (gw bilang apa, keren kan) makanya ia fokus ke situ dulu.  Skala 1-10. Kuberi nilai delapan 8.5.  

Ada Miss. Anfa. Wah. Cara ngajarnya luar biasa. Saya sebut metodenya dengan kata halilintar? Belum masuk. Kata luar biasa? Terlalu biasa. Awesome. Ya, cukup mewakili lah kepribadian beliau. Fantastic? Ya, itu juga. Incredible? Ya, itu lagi. Semuanya aja sekalian. Kabar terakhirnya, beliau aktif sebagai pengajar utama di salah satu kursusan. Tutor yang buat saya kerap begadang untuk menuntaskan target-target yang ia susun.

Nah, terkahir dan yang utama nih. Ada Mr. Eddy. Wah sayang nih kalo dibocorkan. Hihih. Tengok saja ke English Studio dan cerita-cerita dengan beliau. Kali aja kepincut dengan metode belajar ES dan you’re suddenly interested to join with us. Membincangkan beliau, ada sosok lain di office yang sangat berpengaruh juga, Miss Anya. Penasaran dia siapa? Yuk, mampir ke English Studio. Heheh.

***

Bagi saya yang masih awam di dunia per-Pare-an, ES merupakan tempat paling bagus untuk mempelajari dan mengasah kemampuan berbahasa Inggris kawan-kawan, terutama bagi yang mau mengambil tes IELTS.

Saya bilang ES paling bagus, bukan karena saya tidak berperi-Keadilan terhadap kursusan lain, cuma semata-mata karena pilihan pertama saya di sini. Dan labuhan saya hanya di tempat ini. Seperti kata orang-orang, “siapa sih yang bisa menolak cinta pada pandangan pertama” Cieee…

Tapi gimana kalau kita mau belajar bahasanya saja, tidak tertarik untuk mengambil tes IELTS? Nah, jawaban saya, tetaplah di English Studio. Hehe. promosi banget yak?

Sepengetahuan saya, berdasarkan informasi dari tutor-tutor keren di sana, sudah banyak program yang tersedia untuk itu. Pre-IELTS misalkan, yang terdiri dari Program Band 3, Band 4, hingga 5. Program ini menawarkan belajar dasar-dasar pemahaman Bahasa Inggris yang cukup komplit.

Understanding terhadap Reading, penguasaan pada Structure,mengasah kemampuan Listening, Speaking yang sudah jadi makanan sehari-hari, dan Writing yang berproses dari dasar. Hehe, namanya saja IELTS, ya sudah pasti memuat itu semua.

Nanti kalau ada yang nanya balik “Ah, cuma itu?kan saya bisa ambil kursusan di luar kalo yang ditawarkan hanya itu?

Hah? ‘cuma itu’ katanya?Bagi saya, ‘itu’ sudah termasuk yang paling mewah se-Pare. Karena bisa jadi di tempat lain, teman-teman harus mendaftar di beberapa kursusan untuk meng-cover pelajaran-pelajaran di atas. Enaknya di ES? Ya, itu semua sudah ada dalam satu tempat. Tidak perlu ke mana-mana cukup duduk di kelas dengan nyaman.

Dan dengan jadwal yang cukup padat tapi menyenangkan. Ditambah lagi (ini yang sangat penting nih.hehe), buku yang digunakan macam-macam, ada IELTS Barrons, IELTS Collins, Focus on IELTS Longman, dan pastinya IELTS Cambridge. Hihihh.

Itu saja bahkan sudah bikin muntah-muntah dan pusing-pusing. Serius. Tapi jaminannya, insya Allah, jika kita belajar dengan tekun, berkemauan tinggi, dan pantang menyerah, saya yakin akan sampai pada titik yang ia tidak akan sangka-sangka.

Percaya tidak percaya, metode semi-privat dengan catatan progress tiap pekannya akan membuat para students dapat memahami kekurangannya serta kelebihannya masing-masing.

Beberapa temen-temen saya dan pengakuan-pengakuan student yang bilang begitu. Awalnya saya ga bisa speaking atau sama sekali. Modal hancur. Tapi setelah masuk ES, saya merasa banyak peningkatan dan drastis. Bla bla bla…bla bla bla…Terima kasih Klinik TongFang. Eh, Terima kasih ES. Bukan saya yang bilang lho. Suwer.

Keuntungannya? 

Metode belajarnya? Saya paling bersemangat kalau masalah ini nih. Hehe. Pokoknya metode belajarnya oke pake banget. T. O. P pake Be Ge Te. Hm, di sana kita sudah mulai belajar dari jam 6 pagi hingga pukul 9 malam. Wow. Jam 6 sampai jam 5 sore itu kelas inti, meeting with tutor. Jadi, selama jam itu, ditemani oleh satu orang tutor yang siap mendampingi dan mengobservasi setiap inci progressyang telah kita capai.

Jam 7 sampai jam 9, kalau tidak ada kelas tambahan meeting with tutor, biasanya kelas online. Jadi, jika anak-anak ES sering tetap di tempat kursus hingga jam 9 ya untuk tujuan itu. Sekedar informasi, ada tiga wadah online platform yang disedikan ES secara gratis untuk meningkatkan kemampuan writing dan structure para students. Mantap, kan? Hehe.

Insya Allah tidak akan ada waktu untuk keluyuran ke mana-mana. Kecuali beberapa student yang kecanduan ngopi, ngobrol, dan ngerasa fakir asmara. Pasti ada aja alasannya untuk mampir ke café atau warung kopi terdekat selepas kelas.  

Sering senang (saya nggak iri kok, sumpah) liat kakak-kakak dan dedek-dedek alumni ES angkatan sebelum saya sudah banyak yang keluar negeri melanjutkan sekolahnya. Separuh dari mereka dapat 6.5, selebihnya yang dapat 7 atau 7.5 itu tingkatan dewa.

Ada yang melanjutkan ke Amrik, Aussi, Belanda, dan UK. Anak ES paling banyak ke UK. Entahlah, dugaan saya cuma dua. Supaya bisa nonton bola langsung dari tempat kick-off. Atau pengen selfie ama mas super ganteng dan cuek yang namanya Benedict Cumberbatch itu. Uh, terserah mereka sajalah. Yang penting ga dideportasi.

Ada juga yang paling aneh. Datang ke ES ga punya tujuan apa-apa. Cuma mo belajar bahasa Inggris. Itu doang (fix, kemungkinan besar ini gw). Tapi saya benar-benar menikmatinya. Lebih rileks aja belajarnya. Ga diburu-buru target musti nyampe skor sekian koma sekian.

Nah, sebagai gantinya, di waktu luang, saya cukup rajin hunting buku-buku non-IELTS pas wiken. Hasilnya begitu banyak. Ada Academic Writing, Cambridge English Series, Noam Chomsky, Paulo Freire, Harvard Business Review Press, BBC Books, Penguin Books, MIT Press, macem-macem. Cari buku-buku ini butuh kesabaran ekstra. Saya sampai merelakan WAKUNMAN (waktu kunjung teman) demi mengumpulkan satu persatu buku-buku itu tiap pekannya.

Tujuannya cuma satu, menikmati ilmu dan menikmati aliran bahasa Inggris yang cukup memikat hati saya. Utamanya, pada beberapa pengarang terkenal seperti kritikus Amerika Chomsky dll. Oya, beberapa buku itu telah saya cetak dalam bentuk buku. Mengagumkan. Mengikuti struktur kalimatnya itu: Amajing. You will find that good publication is always amazed you. Believe me, it works.

Ada juga lho yang ke ES berniat melanjutkan ke Saudi Arabia dan Turki (mudah-mudah tidak ada niat terselubung mo jadi TKW). Ada yang bahkan belajar IELTS untuk bisa kerja di luar negeri, dan itu sekarang tercapai lewat jalur WHV (Working Holiday Visa) yang ia tempuh. Penasaran kan gimana caranya? 

Yah, pada akhirnya, rejeki orang beda-beda ya. Nasib juga beda-beda. Usaha orang pribadi masing-masing, beda-beda. Jodoh juga begitu (apasih).

Jadi, silahkan ditajamkan dulu tujuannya jika mau ke ES. Semua tujuan pasti baik, dan punya daya dorong yang berbeda-beda. Itu saran saya aja sih. Hehe…

Keanehannya? (apa pula ini?)

Jangan harap dapat banyak teman. Atau sekedar menyaksikan dedek-dedek manis. Atau ketemu cowok-cowok keren (seperti saya (ehem.ehem). Karena biasanya, orang-orangnya serius semua untuk belajar. Students di ES juga terbilang terbatas. Untuk memaksimalkan kualitas. Heheh. Di jidatnya masing-masing sudah ada tulisan: Band 6.5 atau 7. Hehe. Saya mah, apa atuh. Di kepala saya cuma ada satu hal. Kapan lagi ya, warung Celebes jualan Coto Makassar?

Bisa dijamin teman kita ya, itu-itu mulu orangnya. sekelas tidak lebih dari delapan orang biasanya. Lima menit sebelum pukul enam pagi, mukanya sudah nongol yang rata-rata belum pada mandi. Kalau sekiranya ada aroma parfum, jangan percaya, itu adalah trik pengalihan paling common. Tetap saja naturalnya bauk, belum mandi.

Udah kayak hubungan teman KKN deh pokoknya. Hehe. Terus, pas pulang, muka lelah mereka juga menjadi hiburan. Itu lagi-itu lagi. Muka itu lagi, itu lagi. Hubungannya sudah seperti keluarga dekat. Kecuali kalo mo minjem duit (heheh).

Untuk intermezo, saya mo crita tentang Ani (Ani Novia, sumpah ini bukan lo yang gue cerita). Anaknya pake kacamata dan lulusan UI pulak. Tanda-tanda anaknya cerdas. Teman kelas di ES.

Pernah suatu ketika, dia minta ijin ga masuk seminggu. Sapa sangka anaknya yang mukanya mirip Sizuka sekaligus Chibi Maruko Chan (kalo lepas kacamata) ini punya kasus yang begitu gawat.

Katanya dia harus pulang sesegera mungkin. Dia dicari-cari orang perusahaan. Katanya, desain kapal yang dia rancang belum berhasil menemukan presisi yang tepat ketika dibuat prototype-nya oleh perusahaan yang menyewa jasanya. Ada error yang sedemikian rupa (gw juga ga ngerti gimana) sehingga ada kesalahan struktur kapal. 

Set dah anak ini. Saya sebagai rakyat biasa, selama di Pare, kalo ada yang nyariin, yah, lingkupnya pasti mas-mas tempat penyewaan sepeda, atau si mbah yang jualan es buah di samping ES (beneran, ga sengaja ngutang, sering lupa bawa duit aja).  

Kosannya dia juga paling jauh. Bukan di daerah Kampung Inggris. Tapi di kompleks belakang RSUD Pare. Setiap hari naik sepeda ke ES dan ajaibnya ga perna telat. Saya bisa bayangkan betapa kuatnya ia mengayuh sejauh itu. Dua kali pulang pergi ke ES tiap hari.

Saya? Jangan tanya. Jarang sepedaan. Kosan saya di ES. Hehe. Untung dapat ijin sama Mr. Wawan dan Mr. Eddy. Saya harus dikarantina supaya bisa pinter kayak Ani dan teman-teman yang lain.

Jangan harap bisa berakrab-akrab dengan kelas tetangga, meski Anda berstatus sebagai ‘senior’. Apalagi jika ada cewek ato cowok cakep. Kelas periode yang sama, atau di periode berikutnya. Puih…. mana ada yang begituan. Kecuali kalo Anda jelmaan Benedict Cumberbatch atau Irene Adler. Tidak bisa berbuat apa-apa itu, sesuatu banget. Hihih. Sakitnya tuh di mana? “Disini” kata Cita-Citaku (eh Cita-Citata).

Sialnya pulak, selalu dan selalu, rumput tetangga lebih hijo dari rumput sendiri. Bermimpi bercanda ria dengan cewek di kelas sebelah supaya hati riang gembira selalu itu hanya seperti pepatah. Bagai pungguk merindukan bulan.

Tugas resume artikel yang canggih-canggih, resume TEDTalk, tugas essayforum/essaystudio, tugas students books dan workbook, dan lain-lain, dan lain-lain, akan memaksa Anda untuk duduk manis mengerjakan semuanya dengan iklas, hingga tuntas. Kecuali Anda tidak berniat ikut kelas keesokan paginya.

So, the last point that you have to bear in mind on pursuing your upcoming future is facing all the possibilities.

Mirip-mirip filosofi unsur karbon lah. Setiap kita membawa unsur karbon dalam hidup. Yah, kalau punya tekad baja, bisa kita ubah jadi intan. Kalau sial dan cuma menunggu keajaiban di rumah, ya bakal jadi arang.

Jadi, jangan takut untuk memaksimalkan semua metode belajar yang Anda miliki. Dan jangan bimbang (pesan moral film AADC).

Jika Anda tidak mulai dari sekarang, kelarin aja idup lo. Heheh.

***
 Ok manteman,  saya akan simpan link dropbox seperti yang saya sebutkan di atas. Tapi, ingat lagi, ini edisi yang Advanced. Jadi, agak berat dihabiskan dalam waktu sekejap. Kecuali yang berlevel mastaaaahhh. Isinya ada tujuh buah buku, semuanya berformat pdf. Enjoy these awesome publication, guys!

  • Cambride: Academic Vocabulary in Use (Advanced)
  • Cambridge: Idioms in Use (Advanced)
  • Cambridge: Phrasal Verbs in Use (Advanced)
  • Cambridge: Pronounciation in Use (Advanced)
  • Cambridge: English Vocabulary in Use (Advanced)
  • Cambridge: English Collocations in Use (Advanced)
  • Cambridge: Grammar in Use (Advanced) 4th Edition.

Khusus buku yang terakhir, konon katanya merupakan buku belajar grammar paling populer se –jagat raya. Buah karya Raymond E. Murphy ini digunakan oleh para English Teacher di sangat banyak negara. Penasaran kan.

Mudah-mudahan referensi di atas bisa menambah sakit kepala sebelah Anda. Jika sakit semakin parah, silahkan hapus filenya dari drive sebelum Anda mulai gila. Hehe.ngawur. Mudah-mudahan bermanfaat, bagi siapa saja. Terutama bagi yang membutuhkan.

Bagi manteman yang suka membagikan ilmunya dengan mengajar, barangkali mo diajarkan ke adik, ponakan, tetangga, privat, macem-macem, buku-buku di atas juga tersedia juga dalam edisi Beginner dan Intermediate. Cari sendiri ya. Hehe.

See you (ga pake on top. Alay)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun