Mohon tunggu...
Mujahid Zulfadli AR
Mujahid Zulfadli AR Mohon Tunggu... Guru - terus berupaya men-"jadi" Indonesia |

an enthusiast blogger, volunteer, and mathematics teacher | https://mujahidzulfadli.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Keteladanan, "Ini Baru Indonesia"

31 Oktober 2016   23:49 Diperbarui: 1 November 2016   00:32 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah kita ‘UUD 1945’ tidak boleh lagi ditulis seperti itu dan harusnya ‘Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945’?
Tahukah kita Sosialisasi Empat Pilar MPR ditranformasikan ke dalam ‘Gerakan Ini Baru Indonesia”?

Sekretaris Jenderal MPR RI, Mar’uf Cahyono menyambangi Makassar pada Sabtu kemarin, 29 Oktober 2016. Acara yang bertajuk “Ngobrol Bareng MPR RI – Netizen Makassar”  ini dihadiri oleh sekitar enam puluhan blogger. Kegiatan ini menggandeng Komunitas Blogger Anging Mammiri sebagai panitia penyelenggara lokal. Kunjungan ini agaknya bersifat penting mengingat ini adalah bagian dari sosialisasi Empat Pilar MPR. Alasan lain adalah menyaring aspirasi dan saran-saran dari para pelaku dunia maya.     

Hanya saja, kali ini mengambil bentuk yang lebih ‘soft’ daripada sekedar memberikan pengetahuan dan ceramah mengenai undang-undang. Kenapa begitu? Pimpinan di MPR RI bersepakat bahwa pembelajaran mengenai pokok-pokok kenegaraan dan nilai-nilai kebangsaan tidak bisa hanya diajarkan begitu saja dengan bahan yang begitu mentah. Akan tetapi dikemas dalam bentuk yang lebih nyata, lebih membumi Indonesia, lebih aplikatif dalam keseharian masyarakat, lebih kekinian, lebih fun, dan lebih asyik dipahami.

Sekitar lebih setahun lalu -permulaan Juni 2015- yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, MPR meluncurkan sebuah program yang bernama, “Gerakan Ini Baru Indonesia, dari MPR RI untuk NKRI”.

Gerakan “Ini Baru Indonesia” sebenarnya adalah perwujudan dari nilai-nilai yang akan diimplementasikan. Menariknya, ‘Ini Baru Indonesia’ ini punya semacam manifesto. Ketika ini diluncurkan, Ketua MPR Zulkifli Hasan membacakannya di depan Presiden Jokowi dan segenap hadirin yang hadir waktu itu. Pemilihan tempat kegiatan di Blora Jawa Timur –tempat kelahiran Soekarno- juga barangkali dimaksudkan untuk menggali dan mengaksentuasikan semangat dan pengorbanan para founding fathers.

Ini dia manifesto Gerakan “Ini Baru Indonesia” tersebut:

Masih Indonesiakah kita setelah sekian banyak jatuh bangun, setelah sekian banyak tertimpa dan tertempa, setelah sekian banyak terbentur dan terbentuk. Masihkah kita meletakkan harapan di atas kekecewaan, persatuan di atas perselesihan, musyawarah di atas amarah, kejujuran di atas kepentingan.

Ataukah ke-Indonesia-an kita telah pudar dan hanya tinggal slogan dan gambar? Tidak! Karena mulai kini nilai-nilai itu kita lahirkan kembali. Kita bunyikan dan kita bumikan menjadi jiwa dan raga setiap manusia Indonesia.

Dari Sabang sampai Merauke kita akan banyak melihat lebih banyak lagi senyum ramah dan tegur sapa, gotong royong dan tolong menolong, kesantunan bukan anjuran tapi kebiasaan, kepedulian menjadi dorongan.

Dari terbit hingga terbenamnya matahari kita melihat orang-orang berpeluh tanpa mengeluh, berkeringat karena semangat, kerja keras menjadi ibadah, ketaatan menjadi kesadaran, kejujuran menjadi bagian harga diri dan kehormatan.

Wajah mereka adalah wajah Indonesia yang sebenarnya, tangan mereka adalah tangan Indonesia yang sejati, keluhuran budi mereka adalah keluhuran Indonesia yang sesungguhnya.Hari ini kita gemakan, Ini Baru Indonesia"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun