Ada yang bisik-bisik, jangan-jangan anak ini diperalat oleh anak-anak muda untuk mencuri. Ada yang bilang kelainan psikologis. Apapun itu, anak ini akan menjelma menjadi dewasa. Jika lingkungan dan keluarga tidak sanggup menghadapi dan menyerah, maka sama saja artinya mendidik satu anak untuk jadi beban masyarakat di masa mendatang, bukan begitu.
Saya baca sejumlah artikel, penderita klepto harus diberi rangsangan beberapa jenis obat untuk mengurangi hasratnya. Entahlah, tapi dengan anak-anak, saya selalu prihatin. Semoga bisa berkurang dengan pendekatan sikap dan treatment yang sudah teruji. Barangkali kita perlu serius. Â
Saya cuma khawatir jika dibiarkan terus, sampai kapan anak ini akan terus mengulang perbuatannya. Dan sampai kapan permakluman akan jadi sebuah apologi. Ini, benar-benar, tanggung jawab kita, untuk si Ken-Ken yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H