Mohon tunggu...
Mujahid Al Haqq
Mujahid Al Haqq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Intenassinal

Mencoba menulis dengan gaya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan oh Ramadan, Mengapa Kini Kau Berbeda?

5 April 2023   09:12 Diperbarui: 5 April 2023   09:55 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

mau makan enak sepanjang tahun? waitt, zaman itu untuk masak masakan enak itu tidak mudah loh, perlu nyiapin bumbu-bumbu yang berlimpah, harganya juga bisa menyebabkan kanker (kantong kering), dan jangan lupa, waktu yang dibutuhkan juga ga sebentar. kalau sekarang, makanan enak bisa dibuat dengan mudah karena banyak produk-produk instan yang banyak dijual di pasaran. kalau laper mah, tinggal beli aja. oleh karena itu, momen-momen dimana kitta bisa makan makanan yang ga biasanya, ditambah kumpul bareng keluarga, tentu bakal jadi momen yang istimewa banget.

***

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallahu Allahu Akbar.. Allahu Akbar Walillahilhamd..

Sa'at-saat menjelang lebaran, menjadi hari yang membahagiakan sekaligus menyedihkan. bahagia karena bisa ketemu dengan momen hari besar yang dirayakan seluruh muslim di dunia sekaligus sedih karena pertanda kalau kita akan berpisah dengan Ramadhan sampai tahun depan, itupun kalau Allah masih mencukupkan umur kita (Ya Allah, sampaikanlah kami di Bulan Ramadhan tahun depan, Aamiin). saat-saat itu, merupakan momen yang ga terlupakan bagi seluruh muslimin, bahkan bagi non-muslim yang ikut merasakan suasana kebahagiaan di bulan itu. momen yang kita ingat bahkan hingga kita dewasa.

nah, bisakah kita mengulangi momen-momen itu? tentu saja gabisa, kan masanya udah lewat, masa iya perlu pake mesin watu untuk kembali ke masa kecil hehe.. tapi kawan, kita bisa loh untuk kembali memunculkan suasana dan perasaan itu, suasana yang penuh usaha, dan perjuangan untuk menaklukkan diri kita dari kesenangan sesaat yang melalaikan. diawali dengan kita yang mulai mengurangi kesenangan instan seperti makanan, hiburan, serta kesenangan instan dalam kehidupan keseharian kita. kalau udah? ajaklah kawan, saudara, terutama keluarga kita untuk bisa merasakan kebahagiaan setelah melalui beratnya usaha dan perjuangan.

#keepspiritikhwah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun