Mohon tunggu...
Mujahid Al Haqq
Mujahid Al Haqq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Intenassinal

Mencoba menulis dengan gaya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Negara Menjatuhkan Mata Uangnya Sendiri?

13 Maret 2023   12:33 Diperbarui: 13 Maret 2023   12:46 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Dokumen pribadi

Naik Turunnya Nilai Mata Uang.

Nilai tukar suatu mata uang terhadap dollar, dapat berubah naik dan turun setiap waktunya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hal ini. Secara umum, apabila nilai mata uang menguat, berarti daya beli negara terhadap barang dari negara lain juga meningkat. Sebaliknya, rendahnya nilai mata uang menunjukkan bahwa kemampuan negara tersebut dalam bertransaksi dengan negara lain itu menurun. Banyak negara yang pernah  mengalami kejatuhan ekonomi akibat dari inflasi atau penurunan mata uang ini, salah satunya adalah Indonesia. Negara kita pernnah mengalami penurunan nilai mata uang atau  inflasi sebesar 600% dalam jangka wakti 1 tahun, yakni 1997-1998. Krisis moneter ini menyebabkan kondisi ekonomi, sosial dan politik indonesia terguncang hebat saat itu. Namun ternyata, penurunan nilai mata uang tak selalu merugikan dan tak disengaja, terdapat beberapa jenis perubahan nilai mata uang yang justru disengaja dilakukan oleh negara untuk memajukan ekonominya. Kebijakan semacam ini telah banyak dipraktekkan oleh negara negara dunia, yang paling nyata ialah negara China yang telah berhasil menyaingi ekonomi Amerika Serikat berkat kebijakannya. Jadi simpelnya, penurunan nilai mata uang tak selalu identik dengan buruknya kondisi ekonomi suatu negara.

Jenis Jenis Perubahan Nilai Mata Uang

Perubahan nilai mata uang dibagi menjadi empat bagian. Pembagan ini berdasar pada naik turunnya nilai mata uang itu diubah serta siapa yang melakukan perubahan mata uang.

Pertama, kenaikan nilai mata uang yang dilakukan secara sengaja oleh pemerintah (Revaluasi)

Kedua, nilai mata uang yang diturunkan oleh pemerintah (Devaluasi)

Ketiga dinaikkan oleh faktor luar selain pemerintah (pasar, dll) (Apresiasi)

Dan terakhir diturunkan oleh faktor luar selain pemerintah.(Depresiasi)

Keempat bagian tersebut dapat digambarkan dengan tabel sebagai berikut:

Pemerintah Menurunkan Nilai Mata Uang

Topik yang bakal dibahas dalam tulisan kali ini adalah Devaluasi, yakni dimana pemerintah sengaja menurumkan nilai tukar mata uangnya terhadap dollar, baik dengan membatasi kenaikan, manjaga kestabilan, maupun dengan memberbanyak jumlah uang yang berdear sehingga terjadi inflasi. Lalu mengapa pemerintah sengaja menurunkan nilai mata uangnya?

Dalam dunia ekonomi Internasional, sebuah negara memerlukan negara lain untuk melakukan perdagangan satu sama lain. Kegiatan berdagang tersebut salah satu yang paling sering dilakukan adalah ekspor dan impor. Kecenderungan barang yang dibeli di pasar internasional adalah barang yang menang secara kualitas dan harga. Salah satu yang menyebabkan harga barang menjadi murah adalah rendahnya nilai mata uang sehingga akan dianggap murah dan menarik bagi negara lain. Sekilas memang terlihat buruk, karena harga barang akan menurun. Namun apabila kondisi dan situasinya tepat, negara lain dapat tertarik untuk membeli barang dalam jumlah cukup banyak karena harga yang murah sehingga keuntungannya dapat menutupi kerugian yang disebabkan rendahnya nilai barang tadi.

Sebagai contoh, Indonesia memiliki produk coklat bubuk mentah senilai 12 juta Rupiah per tonnya. Jika kurs indonesia naik dengan ukuran 10.000 Rupiah = 1 Dollar, maka jika AS ingin membayar 100 Dollar, ia hanya akan mendapatkan 8,3 ton bubuk coklat mentah. Disatu sisi, indonesia akan mengalami untung karena haraga jual coklat yang tinggi. Namun AS akan enggan membeli lagi karena harga yang mahal.

Lain halnya apabilah kurs dollar menjadi rendah dimana 1 Dollar=12.000 Rupiah, maka dengan membayar 100 dollar, AS bisa mendapatkan 10 Ton bubuk coklat mentah. Hal ini sekilas kurang menguntungkan bagi Indonesia, namun AS akan tertarik untuk membeli lagi dan dapat menarik negara negara lain untuk membeli dari Indonesia sehingga keuntungan yang didapat dapat menutupi kekurangan akibat turunnya harga.

Itulah sebabnya pemerintah perlu untuk menurunkan nilai mata uangnya, yaitu guna menarik importir dari negara lain dan mendorong ekspor laju negaranya.

Sebagai contoh, sebagaimana yang kita ketahui, produk-produk China banyak mendominasi di luar negeri dibanding produk produk lain, salah satu sebabnya adalah karena China memiliki kebijakan pembatasan kenaikan nilai mata uangnya bahkan cenderung menurunkan. Dalam kasus ini, barangkali ada kekurangan berupa nilai kemampuan impro yang menurun akibat rendahnya nilai mata uang China yaitu Yen. Namun kekurangan tersebut justru dimanfaatkan oleh China untuk membatasi impor produk luar negeri dan meningkatkan penggunaan produk-produk dalam negeri, sehingga industri dalam negeri bisa berkembang lebih pesat.

Dan itulah kenapa, negara perlu untuk menunrunkan nilai mata uangnya, selama masih dalam batas yang dapat dikendalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun