Mohon tunggu...
Humaniora

Mengapa Koenjaraningrat di Nobatkan sebagai Bapak Antropologi Indonesia?

9 April 2016   22:58 Diperbarui: 10 April 2016   11:32 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-          Wadah
 wadah akan dikelaskan menurut kegunaannya untuk menimbun, memuat, dan menyimpan barang.

-          Makanan
 Makanan dikatakan sebagai barang yang pada ilmu antropologi dapat digolongkan pada teknologi dan kebudayaan fisik

-          Pakaian
 Paian pasti adalah sesuatu benda penting pada sebuah kebudayaan pada semua suku bangsa yang ada di dunia

-          Tempat berlindung dan perumahan
 perkembangan jaman dan penggunaan rumah yang semakin bagus

-          Alat-alat transportasi
 manusia sejak dulu menggunakan banyak alat transportasi contohnya : sepatu, binatang, alat seret, rakit, perahu, dan kereta beroda. Dan karena perkembangan ini sudah muncul alat transportasi seperti: motor, mobil, sepeda, bus, dll.

Nah setelah ada penjelasan tersebut muncullah sebuah pertanyaan dari teman saya yaitu “apakah pakaian bisa disangkutkan dengan sistem religi? Contohnya penggunaan jilbab pada agama islam” dan jawaban yang di katakana dari dosen saya adalah “jika pakaian itu disangkutkan dengan sistem religi itu tergantung dengan pemeluk agama masing masing”
 Dan menurut saya itu benar, itu bisa disangkutkan tapi sesuai kepercayaan orang masing-masing, contohnya adalah agama islam, dia tidak menyangkutkan perkembangan jaman dengan pakaian tetapi memang dari awal adanya agama islam, wanita yang memeluk agama islam memang diwajibkan memakai jilab.

Dan mungkin hanya sekian penyampaian dari saya, dan ingat tak ada penulis yang sempurna tanpa kritik dan saran. jadi silahkan comment di kolom yang disediakan! :)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun