Mohon tunggu...
Mujab Mujab
Mujab Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahlawan di Balik Penampilan: Hari Pahlawan 2024

10 November 2024   16:42 Diperbarui: 10 November 2024   16:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penampilan menjadi hal yang tak terpisahkan dari kehidupan modern. Dalam dunia yang serba visual ini, pesohor, artis, profesional, dan tokoh-tokoh publik berlomba-lomba menampilkan diri sebaik mungkin. Mereka mengenakan produk-produk berkualitas yang menambah daya tarik dan citra, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. 

Setiap detail dalam pakaian dan aksesori mereka, dari kaos, baju, celana, sepatu, hingga jam tangan dan minyak rambut, adalah karya dari tangan-tangan terampil para buruh. 

Mereka adalah pahlawan tak terlihat yang bekerja keras memproduksi setiap elemen yang menjadikan penampilan para tokoh terlihat luar biasa dan menghasilkan pundi-pundi uang bagi para pemakainya. 

Namun, ironisnya, nasib para buruh yang berada di balik layar ini jauh dari gemilang. Meski hasil jerih payah mereka membawa kenyamanan, ketenaran, dan penghasilan besar bagi pemakainya, kehidupan para buruh sendiri sering kali terjebak dalam jerat ekonomi yang sulit. 

Mereka adalah tulang punggung industri fashion dan produk kecantikan, namun hidup dalam kondisi penuh tekanan, upah yang minim, dan perlindungan kerja yang sering kali diabaikan. 

Buruh sebagai Penggerak Industri Fashion dan Kosmetik 

Setiap item yang kita kenakan dan gunakan sehari-hari, mulai dari shampoo, minyak rambut, produk kosmetik, hingga kancing baju dan kaos, adalah buah tangan para buruh yang bekerja di pabrik-pabrik besar hingga usaha-usaha kecil. Mereka terlibat dalam proses produksi yang panjang dan rumit, dari bahan mentah hingga menjadi barang jadi yang siap dikemas dan dijual. Misalnya, dalam pembuatan sepasang sepatu kulit berkualitas tinggi, para buruh harus melewati berbagai tahap, seperti penyamakan kulit, pemotongan, jahitan, dan penyelesaian akhir. Proses ini sering kali membutuhkan keterampilan yang terlatih, namun dihargai dengan upah yang minim dan sering kali tidak mencukupi kebutuhan dasar mereka. 

Sama halnya di industri kecantikan, buruh di pabrik-pabrik kosmetik bertugas mencampurkan, mengemas, dan memastikan kualitas produk sebelum sampai ke tangan konsumen. Mereka bekerja dalam kondisi yang kadang berisiko, menghirup aroma kimia, dan terpapar bahan-bahan yang mungkin membahayakan kesehatan. Meski produk yang dihasilkan bisa menambah pesona dan kepercayaan diri para pemakainya, buruh di balik layar justru sering tak mendapatkan perhatian atau apresiasi yang layak. 

Kontras Kesejahteraan Buruh dan Pemakainya 

Para pengguna produk-produk ini, termasuk selebritas, kaum profesional, dan tokoh-tokoh terkenal, mendapatkan keuntungan besar dari penampilan yang didukung oleh produk berkualitas. 

Mereka tampil menarik, nyaman, dan percaya diri di hadapan publik, menjadikan citra diri sebagai salah satu modal untuk meraih kesuksesan dan penghasilan. Sebaliknya, para buruh yang memproduksi item-item ini, justru kerap mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup dasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun