Selain itu, ancaman serius yang dihadapi sektor pertanian adalah perubahan iklim. Cuaca ekstrem dan bencana alam dapat mengancam produksi pangan nasional. Respon pemerintah terhadap perubahan iklim masih minim, terutama dalam penerapan teknologi untuk menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan pola tanam.
Ketergantungan pada produk impor yang lebih murah juga melemahkan daya saing produk lokal. Upaya untuk meningkatkan produksi domestik sering kali gagal karena lemahnya eksekusi kebijakan dan infrastruktur yang tidak memadai. Akibatnya, produk lokal sulit bersaing dengan produk impor, baik di pasar domestik maupun internasional.
Masukan untuk Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian:
- Penguatan sistem pengawasan dan evaluasi kebijakan: Pemerintah perlu memperbaiki pengawasan terhadap program-program yang diluncurkan agar tepat sasaran dan berdampak langsung bagi petani.
- Peningkatan akses terhadap teknologi dan inovasi: Petani perlu didorong untuk mengadopsi teknologi modern melalui subsidi alat pertanian dan pelatihan berkelanjutan.
- Reformasi sistem pendidikan pertanian: Pendidikan pertanian harus lebih fokus pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan petani tentang inovasi baru. Program pelatihan intensif dan berkala perlu diperkenalkan.
- Diversifikasi dan peningkatan kualitas produk ekspor: Pemerintah perlu mendorong pengembangan produk bernilai tinggi dan meningkatkan kualitas produk lokal agar dapat bersaing di pasar internasional.
- Penguatan sistem ketahanan pangan domestik: Produksi pangan dalam negeri harus didorong untuk mengurangi ketergantungan pada impor, sehingga Indonesia dapat mencapai kemandirian pangan.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, sektor pertanian Indonesia dapat tumbuh lebih kuat dan memberikan kesejahteraan yang lebih besar bagi petani serta kedaulatan pangan nasional yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H