Maka pimpinan koalisi dituntut untuk bisa menjadi pemimpin yang tegas dan mampu menjadi mediator antara partai-partai yang terlibat. Pemimpin harus memiliki keterampilan dalam bernegosiasi, memediasi perselisihan, dan memastikan bahwa kepentingan semua pihak dihargai.Â
Pemimpin yang efektif dapat membantu menjaga harmoni dan keseimbangan kekuasaan dalam koalisi. Kemampuan ini akan terus berguna hingga koalisi menang pemilu dan membentuk pemerintahan hasil koalisi.Â
Pimpinan koalisi harus selalu tanggap dan waspada dengan situasi dan kondisi yang ada, dengan tujuan akhir untuk mencapai stabilitas politik dan kepentingan bersama bagi semua anggota koalisi.
Pembagian kekuasaan
Pembagian kekuasaan dalam koalisi pilpres adalah keputusan strategis yang penting. Memasukkan materi rembugan pembagian kabinet dan lembaga dapat menjadi pertimbangan yang relevan untuk memperkuat koalisi.
Dalam koalisi yang gemuk, masing-masing partai memiliki kepentingan dan aspirasi yang berbeda. Dengan membahas pembagian kabinet dan lembaga, pimpinan koalisi dapat mencoba memastikan bahwa semua anggota merasa diwakili dan puas dengan perolehan mereka.Â
Ini dapat membantu menjaga kelangsungan koalisi dan mencegah kemungkinan dissosiasi oleh anggota yang merasa tidak diakomodasi dengan baik. Komunikasi tentang ini harus sampai kepada seluruh pimpinan partai koalisi.
Pimpinan Koalisi juga penting untuk memiliki struktur yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing partai dalam pemerintahan. Dengan itu koalisi dapat memastikan bahwa setiap partai memiliki peran yang terdefinisi dengan baik dan memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan. Ini membantu menjaga koherensi dan daya kerja koalisi.
Melalui rembugan dan diskusi tentang pembagian kekuasaan dan jabatan baik di kementerian, lembaga serta posisi penting lainnya, pimpinan koalisi dapat mempertimbangkan keahlian dan kompetensi yang dimiliki oleh setiap partai.Â
Hal ini dapat membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dan memastikan bahwa orang-orang yang sesuai dengan posisi strategis ditempatkan di tempat yang tepat.Â
Ini meningkatkan kualitas kerja pemerintahan dan dapat mendorong keberhasilan koalisi. Aspek ini penting agar pemerintah yang terbentuk bisa berjalan efektif.