Mohon tunggu...
Mujab Mujab
Mujab Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Klepon dan Melek Media

23 Juli 2020   17:56 Diperbarui: 23 Juli 2020   17:57 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sumber informasi juga perlu diperjelas asal muasalnya. Ada sejumlah sumber informasi yang bisa dipertanggungjawabkan di negeri ini. Jika masih merasa kurang yakin bisa mencari berita tentang Indonesia dari sumber di luar negeri sebagai penbanding. Bagaimana jika polemikitu terkait opini dan bukan berita?

Jawabannya tentu dengan mencari jawaban dari otoritas yang berwenang, pihak yang berkompeten, atau membuka buka referensi dari tulisan tulisan yang telah terbit sebelumnya. Soal klepon tadi misalnya terkait dengan makanan syariah atau tidak tentu bisa membuka buka referensi agama terkait makanan.

Mengembangkan kesadaran dalam bermedia

Bermedia adalah bebas. Alangkah baik jika bermedia juga didasari atas kesadaran. Kesadaran bermedia menjadi motivasi dan kontrol perilaku kita dalam melakukan aktifitas bermedia. Mengembangkan kesadaran bisa dimulai dari mana saja. Misalnya mulai dari rajin berdiskusi, mengembangkan jejaring, mengasah kemampuan kritis, melakukan kajian, melakukan riset kecil kecilan, kebiasaan membaca berita atau informasi sampai selesai, mengembangkan ketelatenan dalam cek dan recek berita dan lainnya.

Kesadaran ini akan mendasari perilaku dalam membuat konten yang hendak disebarkan, memahami jenis tulisan yang harus dibuat dan sebagainya. Kesadaran juga membantu kita dalam memilah dan memilih (kalau harus memilih) informasi mana yang dipakai karena diyakini kebenarannya. Informasi itu mungkin akan dipakai sendiri atau di produksi ulang untuk disebarluaskan. Menjadikan kesadaran bermedia sebagai kontrol perilaku bermedia akan menghindarkan kita jadi korban, baik korban karena konten dan narasi media, korban karena terbawa arus kebencian, hingga korban yang merasa bangga dan tidak menyadari bahwa sesungguhnya sudah dikorbankan.

Mesin pencari

Sekarang proses mencari banyak terbantu dengan adanya mesin pencari walaupun kadang juga tidak kalah ribetnya. Mesin pencari mempermudah dalam melakukan cek dan recek, membantu mencari referensi, dan lainnya. Ada mesin pencari umum, ada mesin pencari spesifik dan ada mesin pencari advance. Mungkin banyak diantara kita yang menggunakan istilah googling, mengacu pada mesin pencari google. Boleh melakukan pencarian disitu, dan google juga menyediakan sejumlah mode dalam mendukung kerja kerja pencarian anda. Namun ada puluhan mesin pencari lainnya yang memiliki spesifikasi khusus. Bahkan di media social yang anda gunakan juga disediakan fitur pencarian. Gunakan hal tersebut.

Bagi anda yang memiliki kemampuan lebih mungkin bisa mencari dengan cara lebih juga. Misalnya dengan mencari di invisible web (perlu skill tertentu), juga pencarian menggunakan melalui  cara lain untuk meningkatkan akurasinya. Sehingga kita bisa memastikan bahwa tidak ditemukan "a" di mesin pencari berarti sudah melakukan pencarian di beberapa platform mesin pencari. Bukan karena ada orang yang bilang bahwa sudah di cari di mesin pencari dan tidak ada, kemudian ikut ikutan bilang seperti itu.

Selamat menikmati klepon anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun