Mohon tunggu...
Mujab Mujab
Mujab Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Winter is Coming: Covid-19

15 Juli 2020   17:51 Diperbarui: 15 Juli 2020   17:58 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Termangu karena covid mengingatkan saya pada pidato Presiden Joko Widodo saat di plenary session IMF-World Bank, Bali, 2018. Kala itu Presiden RI Joko Widodo menggunakan analogi pada serial tv milik HBO, Game of Thrones.

Ada potensi bahaya yang mengancam seluruh great house yang selalu bertarung memperebutkan tahta The Iron Throne. Ancaman itu adalah angin utara, yaitu musim salju berkepanjangan yang kadang bisa selama 9 tahun. Musim salju ini membawa pasukan mati atau disebut Wights.

Pidato yang berisi sindiran terhadap para pemegang kuasa ekonomi dunia itu di sambut standing applause dari hadirin. Tidak tahu apa yang ada di benak mereka atas pidato tersebut yang sesungguhnya menohok persaingan ekonomi antar Negara kuat yang kadang mengorbankan banyak Negara lainnya.

"Perebutan kekuasaan antar-para "Great Houses" itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah Berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan, dan setelahnya, House yang lain Berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain." Demikian Jokowi memaparkan situasi hari ini dengan mengambil setting Game of Thrones

Apakah karena pidato tersebut dianggap satire yang bisa dianggap lelucon terhadap diri mereka sendiri, atau karena memang Presiden Jokowi begitu memukau dalam menyampaikan poin poin pikirannya, sehingga sindiran yang sebenarnya sangat menusuk itu tidak begitu terasa sakitnya.? Kebetulan saya tidak tahu.

Yang jelas Duta besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol memuji pidato tersebut. Pujian Juga dating dari Duta Besar Hongaria, Judit Pach, dan Duta Besar Denmark, Rasmus A. Kristensen. Tidak ketinggalan pujian juga datang dari para petinggi Bank internasional.

Ada Direktur IMF, Martin Mhleisen, Direktur Eksekutif Bank Dunia, Frank Heemskerk, Direktur Eksekutif IMF, Anthony De Lannoy berlomba lomba memberikan pujian kepada Presiden Joko Widodo atas pidatonya. Yang tidak memuji tentu dari para rival politik kala itu yang diwakili sosok sosok terkenal kala itu, yang juga sama sama maju sebagai capres.

Dalam alam berpikir orang jawa, kadang sebuah kejadian akan dipandang sebagai tengoro, pertanda akan datangnya sebuah peristiwa penting. Misalnya ketika ada ayam jago berkokok di paruh awal malam pertanda ada perawan hamil. Ada burung meraung di awal malam berarti ada tetangga yang akan melahirkan. Ketia meraung di tengah malam pertanda aka nada orang meninggal.

Mungkin Presiden Jokowi melihat kemunculan kembali cerita pada game of thrones dalam serial tv bisa jadi sebuah tengoro, pertanda. Cerita ini sesungguhnya ada dalam bentul novel. Tetapi kemunculan kembali dalam banyak seri dan sudah ada perubahan alur cerita tidak sesuai lagi dengan novel tentu tidak bisa diabaikan.

"Namun, yang mereka lupa, tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara. Seorang Evil Winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran. Jokowi kemudian mengangkat hal tersebut dengan mengambil tekanan Winter is coming." Kata Joko Widodo lebih lanjut. 

Dalam pidatonya disebutkan bahwa ancaman tersebut harus dihadapi bersama. Situasi yang sangat mirip dengan hari ini dimana seluruh dunia menghadapi covid-19. Satu persatu Negara terkena kontraksi ekonomi, pemutusan hubungan kerja, dan terancam resesi.

Maka sebenarnya ketika dalam situasi seperti ini masih ada konflik antar Negara, perang dagang konflik perbatasan atau konflik politik, bisa dianggap sebagai tidak mengindahkan ancaman evil winter yaitu covid-19.

Evil winter itu covid-19 yang hingga hari ini telah menyebabkan pertumbuhan terkoreksi, pemasukan Negara macet, roda ekonomi banyak terhenti. Pabrik pabrik berhenti operasi. Pemerintah dan pemerintah daerah harus merevisi dan memotong anggaran untuk dialokasikan pada penangan covid-19.

Di Negara lain Singapura sudah menyatakan resesi. Begitu juga Jepang dan Jerman mengalami hal serupa. Jepang adalah macan asia. Jerman macan eropa.

Maka pademi covid 19 ini adalah peringatan bagi seluruh warga dunia untuk bersatu padu melawan bahaya dan ancaman besar tersebut. Ini baik dijadikan sebagai pemanasan atau warming up agar dunia ini terbiasa dan akrab dengan kerjasama. Kerjasama yang tulus dan mendalam. Bukan kerjasama dalam rangka promosi, dalam rangka investasi apalagi untuk meraih pengaruh politik.

Dunia harus bersatu menghadapi pademi ini karena tidak peduli seberapa kuat ekonomi suatu Negara, seberapa bagus fasilitas kesehatannya, seberapa hebat tentarannya, menghadapi covid19 nyatanya tidak pada berkutik.

Tidak ada Negara yang kebal terhadap evil virus ini. Itu baru satu aspek ancaman berbentuk virus. Padahal ada banyak ancaman lain seperti sampah plastic, pemanasan global, perubahan iklim ekstrim dan ancaman ancaman kemanusiaan dan lingkungan lainnya.

Baiknya kita ingat lagi bagian pidato ini sambil berharap covid-19 ini adalah the last winter: "tidak penting siapa yang duduk di "Iron Throne". Yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda, yang menyengsarakan kita semua."/jb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun