Mohon tunggu...
Mujab Mujab
Mujab Mujab Mohon Tunggu... Buruh - Wahana menuangkan karya dan gagasan

Saya aktif di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Selain itu aktif di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korupsi, Demokrasi dan Budaya Korupsi

22 Februari 2015   04:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:45 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Demokrasi akan berjalan dan korupsi akan menurun jika rakyat mulai menjauh dari materialisme sebagai olok ukur. Akan bertambah kuat ketika rakyat memiliki kepedulian, kepekaan serta kerelaan untuk melakukan kontrol dan pengawasan atas kehidupan dan jalannya pemerintahan.  Semakin memberikan manfaat ketika demokrasi benar-benar sebagai  perwakilan dan bukan perolehan.

Dukungan rakyat pada KPK sampai saat ini bisa menjadikan KPK menuai prestasi sedemikian hebat, padahal itu baru sebagian. Terlebih wakil rakyat di senayan nyaris tidak ada yang berkomentar apalagi teriak lantang membela KPK, selantang mereka menyuarakan agar melantik calon kapolri. Apalagi kalau 70% rakyat indonesia memiliki pemahaman, kepedulian dan tindakan yang kurang lebih sama seperti para pihak yang selama ini melakukan pembelaan KPK. Kalau memberantas korupsi sudah menjadi hajat hidup rakyat Indonesia. Maka kerja-kerja pemberantasan korupsi akan mencapai hasil berlipat-lipat, dari gerakan budaya./

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun