Mohon tunggu...
Muja Hidin
Muja Hidin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa universitas mulawarman

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ~pramoedya ananta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pola Emansipatif Politik, Metode Menghadapi Ancaman Dinasti Politik

8 Juli 2020   23:04 Diperbarui: 8 Juli 2020   23:06 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian maka akan memunculakan sebuah pola di mana kita memaknai hak politik sebagai hak yang harus dimaknai secara emansipatif. 

Dalam hal ini emansipatif politik berarti memberikan sebuah peluang ataupun ruang yang sama bagi orang lain yang tidak ada hubungan kekerabatan, ini adalah sebuah upaya untuk meminimalisir model kekuasaan semacam  'politik dinasti " itu dapat tumbuh sumbur, dan dengan pola seperti ini pula kita dapat membangun kesataraan dalam berpolitik yang benar-benar nyata.

selain itu dengan melakukan pembatasan terhadap tumbuh suburnya model kekuasaan "dinasti politik" untuk dapat berkembang maka secara lansung itu juga akan menciptakan suatu pola seleksi kekuasaan yang bersifat lebih distributif. 

Di mana kesempatan setiap orang itu memiliki peluang yang sama untuk mencalonkan bahkan memenangkan sebuah pertarungan kontestasi politik dalam pemilihan kepala daerah.

mungkin melalui kontestasi politik pilkada mendatang sesungguhnya bangsa dan negara ini harus belajar bagaimana mengevaluasi betul-betul terhadap wajah demokrasi di tanah air hari ini agar dapat menciptakan suatu kondisi riil.

Proses berjalannya demokrasi khususnya di tingkat daerah  itu dapat benar-benar menerapkan nilai kesetaraan atau emansipatif politik untuk di berlakukan secara sebenar-benarnya.Tentunya menurut saya ini menjadi sebagai sebuah langkah awal bagaimana kita menghadapi model kekuasaan semacam "dinasti politik".

Menurut saya model semacam itu adalah model yang gagal menciptakan "check and balance" di dalam pemerintahan atau kekuasaan.Sehingga akan rawan terjadi prosesi penyelewengan ataau penyalagunahan kekuasaan yang akan berujung terhadap kerugian bangsa dan negara hari ini.

Mungkin kalimat terakhir saya ini senada dengan apa yang di katakan oleh Lord Acton yang mengatakan bahwa "power tends to corrupt and absolute power tends to corrupct absolutely". 

Kekuasaan cenderung disalahgunakan dan kekuasaan yang absolut cenderung pasti korup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun