Dengan demikian maka akan memunculakan sebuah pola di mana kita memaknai hak politik sebagai hak yang harus dimaknai secara emansipatif.
Dalam hal ini emansipatif politik berarti memberikan sebuah peluang ataupun ruang yang sama bagi orang lain yang tidak ada hubungan kekerabatan, ini adalah sebuah upaya untuk meminimalisir model kekuasaan semacam 'politik dinasti " itu dapat tumbuh sumbur, dan dengan pola seperti ini pula kita dapat membangun kesataraan dalam berpolitik yang benar-benar nyata.
selain itu dengan melakukan pembatasan terhadap tumbuh suburnya model kekuasaan "dinasti politik" untuk dapat berkembang maka secara lansung itu juga akan menciptakan suatu pola seleksi kekuasaan yang bersifat lebih distributif.
Di mana kesempatan setiap orang itu memiliki peluang yang sama untuk mencalonkan bahkan memenangkan sebuah pertarungan kontestasi politik dalam pemilihan kepala daerah.
mungkin melalui kontestasi politik pilkada mendatang sesungguhnya bangsa dan negara ini harus belajar bagaimana mengevaluasi betul-betul terhadap wajah demokrasi di tanah air hari ini agar dapat menciptakan suatu kondisi riil.
Proses berjalannya demokrasi khususnya di tingkat daerah itu dapat benar-benar menerapkan nilai kesetaraan atau emansipatif politik untuk di berlakukan secara sebenar-benarnya.Tentunya menurut saya ini menjadi sebagai sebuah langkah awal bagaimana kita menghadapi model kekuasaan semacam "dinasti politik".
Menurut saya model semacam itu adalah model yang gagal menciptakan "check and balance" di dalam pemerintahan atau kekuasaan.Sehingga akan rawan terjadi prosesi penyelewengan ataau penyalagunahan kekuasaan yang akan berujung terhadap kerugian bangsa dan negara hari ini.
Mungkin kalimat terakhir saya ini senada dengan apa yang di katakan oleh Lord Acton yang mengatakan bahwa "power tends to corrupt and absolute power tends to corrupct absolutely".
Kekuasaan cenderung disalahgunakan dan kekuasaan yang absolut cenderung pasti korup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H