Kesadaran masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19 mulai menurun kendati kasus positif masih terus meningkat pesat. Masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan kehidupan baru atau yang sering disebut era “New Normal”. Tingginya angka kejadian Covid-19 dan kurangnya kewaspadaan masyarakat lokal membuat mahasiswa tergugah untuk terjun ke rumah warga demi mengajarkan kiat menghadapi era new normal. Mahasiswa juga ingin orang tua dapat mendampingi anaknya selama pembelajaran online. Karena itu muncullah inisiatif untuk melakukan tutorial pembelajaran online agar kegiatan belajar anak selama pandemi tetap kondusif.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) untuk terjun ke Dusun Tegal Sari, Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Mereka menggelar kegiatan berjudul “Sosialisasi Pencegahan Covid-19 dan Pemanduan Sistem Pembelajaran Online” yang berlangsung selama 20 hari dari 8 sampai 27 Juli 2020.
Teknik sosialisasi yang dipilih adalah mendatangi masyarakat Dusun Tegal Sari dari rumah ke rumah. Cara ini mereka pilih karena belum bisa mengumpulkan massa dengan jumlah banyak pada masa pandemi sehingga dinilai lebih efektif untuk mengedukasi masyarakat. Kegiatan ini disambut baik oleh warga Dusun Tegal Sari. Masyarakat juga aktif bertanya pada saat sosialisasi berlangsung. Mahasiswa menggunakan media poster tentang “Menjaga Diri dan Keluarga dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” sesuai anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Adapun gerakan masyarakat hidup sehat:
1. Makan dengan gizi yang seimbang
2. Rajin olahraga dan istirahat cukup
3. Jaga kebersihan lingkungan
4. Tidak merokok
5. Cuci tangan pakai sabun
6. Gunakan masker bila batuk dan pilek
7. Minum air mineral 8 gelas/hari
8. Makan makanan yang dimasak sempurna dan jangan makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan
9. Bila demam dan sesak napas segera ke fasilitas Kesehatan
10. Jangan lupa berdoa.
Sistem pembelajaran online adalah salah satu cara yang dipilih oleh pemerintah dalam menghadapi era new normal. Dengan diberlakukannya sistem ini, diharapkan siswa dapat melangsungkan pendidikan tanpa takut akan tertular dengan Covid-19. Sebab sekolah merupakan tempat yang berisiko tinggi penularan Covid-19 terutama kepada anak-anak. Sayangnya, beberapa orang tua dan siswa masih merasa asing dengan penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran online. Karena itu mahasiswa menjelaskan cara menggunakan media pembelajaran online seperti Zoom dan Google Meet kepada orangtua dan siswa, baik melalui laptop atau smartphone. Dengan panduan ini, orang tua dan siswa tak lagi kesulitan menjalani sekolah selama masa pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H