Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Kaki yang Bikin Keki Jelang Ramadan Tahun Ini

2 April 2022   21:54 Diperbarui: 29 Mei 2022   20:08 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sisi lain, yang juga sempat viral soal fenomena minyak goreng ini, adalah respons seorang Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum PDI-P, yang akhirnya ikut-ikutan melontarkan narasi sambil (meluapkan rasa kesal dan kekinya) merisak emak-emak terkait fenomena kisruh minyak goreng yang melanda negeri yang (mestinya) gemah ripah loh jinawi ini.

"Apakah ibu-ibu Indonesia kerjanya sehari-hari memang cuma menggoreng?" seru Megawati dalam tayangan video yang dilansir oleh banyak media sosial.

Padahal, menurutnya, bukankah (dalam hal kuliner) banyak cara lain, selain menggoreng makanan dengan minyak goreng, bisa dengan merebus atau mengukus, misalnya. Kenapa harus tergantung kepada minyak goreng? Begitu kira-kira pernyataan (kekesalan) Megawati.

Dan Megawati tidak sekadar melontarkan pernyataan, ia pun bersama pengurus fungsionaris PDI-P mengadakan demo memasak tanpa minyak goreng di kantor DPP PDI-P Lenteng Agung Jakarta Selatan. 

Solusi Megawati sebagai ibu, seingat saya, tampaknya setali tiga uang dengan anaknya, Puan Maharani, saat ia sebagai Menteri Koordinator Bidang (apa itu, saya enggak begitu hafal), dan kebetulan waktu itu entah kenapa mendadak harga cabai naik.

Puan pun merespons dengan pernyataan yang nyaris mirip gayanya dan sejurus dengan Megawati, ibunya. Ia meyarankan warga masyarakat untuk kreatif dan giat berkebun dengan beramai-ramai menanam cabai di pekarangan rumah mereka.

Baik terhadap narasi Megawati, maupun Puan Maharani, yang muncul adalah respons negatif dan keki (kesal) dari tidak sedikit warga masyarakat. Dengan kata lain, bukannya mengademkan (menenteramkan) suasana justru menambah gaduh.

Harga Pertamax Naik

Kedua, pemerintah menaikkan harga BBM jenis pertamax. Tepat pukul 00.00 tanggal 01 April 2022, harga pertamax naik dari Rp9.000,00 menjadi Rp12.500,00 per-liter.

Alasannya, adalah menyesuaikan dengan harga minyak dunia, dan BBM jenis pertamax ini tidak dikenakan subsidi. Hanya jenis Pertalite yang disubsidi.

Tapi bagaimanapun, terutama bagi saya, atau mereka, yang selama ini berkendara dengan menggunakan pertamax, jujur sangat berat dan menggerundel juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun