Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Benarkah Suami Boleh Memukul Istri?

6 Februari 2022   13:25 Diperbarui: 7 Februari 2022   17:58 1919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konteks. Mendadak viral video tentang ceramah dari seorang "mendadak ustazah" (maaf, sebut saja begitu). Berceritalah, ada pasangan suami-istri tengah bertengkar. Suami marah besar pada istrinya. Sampai-sampai ia memukul wajah istri. Istrinya menangis. Lara hati. Dan seterusnya.

Seorang "mendadak ustazah" itu membenarkan perbuatan suami memukul istrinya. Hal sepele dan biasa saja. Bukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Tidak perlu mengumbar dan menyebarkan cerita KDRT (diklaim sebagai aib suami) kepada siapa pun, termasuk keluarga sekalipun. Begitu, nasihat "mendadak ustazah" itu.

Banyak tokoh masyarakat dan warganet mengecam "mendadak ustazah" itu atas materi ceramahnya. "Mendadak ustazah" sudah minta maaf. Menyadari kekeliruan dan kesalahannya. Selesai.

Bagaimanapun, ia adalah pigur publik dan mendefinisikan diri sebagai pendakwah dan pemuka agama. Maka, ia adalah role model dan cermin, kepadanya banyak orang dan jemaah berkaca.

Tapi, sayang sekarang ia adalah cermin yang retak dan cacat. Selayaknya orang tidak perlu lagi berkaca kepadanya. Justru ia yang mesti banyak dan sering-seringlah berkaca lagi.

Perspektif. Bagi generasi yang hidup tahun 80-an, ada lagu pop yang lumayan hit dan akrab di telinga para penikmat musik pop Indonesia saat itu.

Lagu ini kategori melankolis, amat cengeng, dan mendayu-dayu, tapi jelas ada pesan yang bermanfaat, karena bisa mewakili perasaan luka di hati yang dialami oleh seorang istri atas perlakuan kasar suami.

Saya cuplikan sebagian larik lirik lagu berjudul Hati yang Luka, yang dinyanyikan oleh Betharia Sonata, dan merupakan ciptaan Obbie Messakh.

"Berulang kali aku mencoba selalu untuk mengalah
Demi keutuhan kita berdua walau kadang sakit
Lihatlah tanda merah di pipi bekas gambar tanganmu
Sering kau lakukan bila kau marah menutupi salahmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun