Lalu, mereka berusaha dan membuktikan dengan membuat replika alat-alat atau instrumen musik yang ada relief Candi Borobudur, sehingga bisa berbunyi dan memainkan dalam aransemen musik yang indah dan yang paling penting bisa dinikmati khalayak pencinta musik.
Adalah luar biasa dan membanggakan hasil kerja kreatif dari gerakan "Sound of Borobudur" yang sudah melakukan beberapa konser dengan memainkan alat-alat musik replika dari alat-alat musik yang terpahat pada relief Borobudur.Â
Terakhir dan belum lama ini, sekitar tanggal 07-09 April 2021, misalnya, dengan dukungan (suport) Sandiaga S. Uno sebagai Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif dan Ganjar Ptanowo, Gubernur Jawa Tengah, dengan menampilkan konser yang luar biasa dan sukses secara streaming di kawasan Candi Borobudur.
Kerja kreatif dari "Sound of Borobudur" adalah sebuah langkah konkret dan lompatan besar dalam mempromosikan program parawisata "Wonderul Indonesia" lewat "Wonderful Borobudur" dan diharapkan sebagai proses menciptakan kembali Borobudur pusat musik dunia benar-benar menjadi kenyataan.
Hanya saja menjadi pertanyaan, apakah sejatinya gerakan "Sound of Borobudur" adalah semacam promosi atau endorse untuk menggairahkan destinasi wisata "Wonderful Borobudur" sebagai salah satu program parawisata "Wonderful Indonesia", atau justru promosi dan endorse dari perhelatan (konser) musik dan musik kreatif semata?Â
Atau, mungkin, ibarat sambil menyelam minum air dan sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, jadi sekaligus dua-duanya, karena itu semua adalah program dari Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif?
Walhasil, sukses selalu untuk "Sound of Borobudur". Keren dan kreatif! Tabik. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H