Sesekali ketika teman-teman saya butuh suatu buku tertentu di perpustakaan itu, maka mereka tidak perlu repot tanya petugas perpustakaan atau melihat katalog dan di mana letaknya buku itu, mereka akan langsung tanya saya, dan saya memang hampir hafal letak seluruh buku di perpustakaan kampus itu. Dan bisa jadi, saya lebih hafal seluk-beluk letak semua buku di perpustakaan ketimbang petugasnya.
Lain lagi pengalaman saya di toko buku terbesar itu, saya sebut saja Toko Buku Gramedia di Mal Pondok Indah. Saya pernah main kucing-kucingan dengan petugas keamanan, karena saya terlalu lama membaca buku dan mencatay pula.
Itu saya lakukan lantaran saya tida maou untuk membeli buku, sementara gairah membaca saya menggebu dan sangat tinggi.
Oleh karena itu, di kemudian hari, ketika saya sudah kerja dan punya duit, saya  seakan-akan "dendam" belanja (membeli) buku. Makanya, saya setiap bulannya wajib beli buku. Berapa pun, saya tak pernah menargetkan berapa buku. Pokoknya belanja buku adalah hobi saya.Â
Saya memang bisa dibilang hobi mengoleksi buku gegara gairah membaca saya meronta-ronta dan menggebu-gebu. Itulah saya.Â
Mungkin belum begitu banyak buku yang saya beli, koleksi, dan baca ketimbang Anda. Tapi rak dan lemari buku saya sudah lumayan tidak memadai untuk menampung buku-buku saya. Jadinya, buku numpuk banget berdesak-desakan di rak, enggak karuan.Â
Dan berapa jumlah rupiah yang saya habiskan untuk belanja buku. Saya tidak pernah menghitungnya. Yang jelas saya akan terus membeli buku, mengoleksi buku, dan bisa punya perpustakaan pribadi yang besar.
Mohon jangan salahkan dan.marahi saya, jika saya punya hobi koleksi buku dan membaca. Walaupun, istri saya sesekali nyeletuk, "Beli buku muluuu...!" Tabik. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H