Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Kolak Pisang Plus "Cangkaleng" Pakai Gula "Kawung"

26 April 2021   23:36 Diperbarui: 2 Mei 2021   11:00 2747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cangkaleng atau kolang-kaling. (Dok. Shutterstock/Harismoyo Via Kompas.com)

Hari ini, saya dan keluarga saya berbuka puasa dibilang biasa-biasa saja tapi ya tidak biasa juga. Artinya menunya tetap istimewa dan luar biasa, menurut saya itu juga. 

Tentang kolak pisang plus cangkaleng dan gulanya pakai gula kawung yang diracik penuh kreativitas dan cinta yang takbiasa oleh istri saya.

Betapa tidak. Karena menunya yang disajikan oleh chef kebanggaan kami sekelurga, istri saya tercinta (uhuuuy!) hampir selalu gonta-gonti dan variatif saban hari di bulan puasa ini.

Pada beberapa hari yang lalu, saya  ceritakan lewat tayanga IGTV menu berbuka puasa spesial keluarga saya berupa, "Gulai Kepala Ikan Manyung, Maknyus!" itu, dan sempat heboh juga di jagat instagram terutama di kalangan handai tolan atau teman-teman saya.

Sampai-sampai ada teman saya yang komentar bahwa saya naga-naganya mau ngikutin jejak mendiang Bondan Winarno, ahli dan influencer kuliner yang ngetop itu. Hehe...

Baca juga: Gulai Kepala Ikan Manyung, Maknyus!

Karena jujur saya memang baru kali pertama itu bikin vlog, tentang kuliner pula, di luar concern saya yang  biasanya lebih banyak bergelut di ranah humaniora, agama, filsafat, sosial budaya, sesekali ranah politik, dan gaya hidup.

Ini justru tiba-tiba dipaksa muncul bicara dan mengamati seluk-beluk tentang kuliner, yang notabene saya biasanya sekadar penikmat dan pencinta wisata kuliner.

Nah, kali ini saya akan bercerita kisah untuk Ramadan ini tentang menu kolak pisang plus cangkaleng dengan gula kawung.

Sekilas tentang Cangkaleng dan Gula Kawung

Perkenankan saya cerita sekilas tentang cangkaleng dulu, sebelum tentang kolaknya. Cangkaleng itu bahasa Sunda nama lain dari kolang-koling, buah pohon aren atau nira (bahasa Sundanya dikenal dengan pohon kawung) yang menghasilkan gula kawung (gula aren).

Ilustrasi cangkaleng atau kolang-kaling. (Dok. Shutterstock/Harismoyo Via Kompas.com)
Ilustrasi cangkaleng atau kolang-kaling. (Dok. Shutterstock/Harismoyo Via Kompas.com)
Jadi pohonnya bernama pohon kawung (pohon aren), dan cairan yang keluar dari pohon kawung (aren) diproses sedemikian rupa, maka menghasilkan gula kawung (gula aren), serta buahnya disebut cangkaleng (kolang-kaling) yang hanya muncul cenderung saat puasa Ramadan. 

Bahkan, tahukah Anda, bahwa daunnya yang muda serupa janur itu bisa digunakan untuk membungkus beras ketan, lalu direbus, jadilah makanan atau kudapan yang disebut dengan Leupeut (bentuknya panjang-panjang  sebesar  jari telunjuk).

Pohonnya kalau digergaji menjadi batang kayu sebagai bahan bangunan rumah disebut kayu kawung (di tataran tanah Sunda dikenal dengan Kayu Kihiyang, warnanya hitam dan kuat seperti kayu besi).

Atau daun kawung (aren) ini diproses yang terlebih dulu dicuci, lalu dikeringkan (dijemur), maka jadilah daun kawung (aren) sebagai kertas (pahpir, paper, atau papirus--Mesir) gulungan atau lintingan tembakau (bako) untuk property (kelengkapan) merokok. 

Biasanya yang merokok tembakau pakai daun kawung (aren) alias ngebako ini adalah orang yang sudah lanjut usia (aki-aki, kakek-kakek) di kampung-kampung zaman baheula (dulu), makanya saat itu dikenal istilah ngadu bako. Entah sekarang, masih ada atau tidak orang merokok tembakau pakai lintingan daun kawung (aren) itu.

Menu Kolak Pisang Plus Cangkaleng Pakai Gula Kawung

Saatnya saya mengeloborasi dan mengeksekusi bagaimama proses memasak menu berbuka puasa bernama kolak pisang plus Cangkaleng pakai gula kawung itu.

Bahan-bahan yang Harus Disediakan 

  • Pisang Uli satu sisir (10 - 15 buah pisang).
  • Cangkaleng (kolang-kaling) 1/2 kilogram.
  • Gula kawung (gula aren) 1/4 kilogram.
  • Santan kelapa parut (1 butir kelapa).
  • Daun pandan 4 helai.
  • Garam sedikit atau secukupnya (1/2 sendok teh).

Cara Membuatnya

Pertama-tama pisang dikupas dulu (kulitnya dibuang ya hehe...) dan potong-potong kecil sesuai selera. Selanjutnya, masak air di panci. 

Setelah air mendidih masukkan pisang sampai kira-kira 10 menit. Seiring masukkan cangkaleng (kolang-kaling), gula kawung (gula aren), santan, daun pandan, dan taburkan sedikit garam biar terasa gurih dan sedap.

Terakhir sesuai intuisi memasak selang beberapa menit berlalu, angkat dan siap disajikan kudapan kolak pisang plus cangkaleng pakai gula kawung sebagai menu berbuka puasa istimewa dan tidak biasa untuk keluarga tersayang.

Itu semua lantaran diracik dengan kreativitas dan penuh cinta oleh istri saya tersayang. Selamat berbahagia, dan sehat selalu. Tabik. []

--------------

Catatan kaki: Sayang sekali, mohon maaf, menu hidangan berbuka puasa saya dan keluarga sore tadi tidak sempat dan luput saya abadikan. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun