Nah, bagi yang belum mengenal dan tidak pernah belajar bahasa Arab, kemudian berminat dan tertarik, maka momen bulan Ramadan ini, sebulan penuh bisa diisi hari-harinya untuk belajar bahasa Arab, semacam kursus dengan guru bahasa Arab, tentu saja.
Hanya saja kalau bagi pemula memang harus belajar dari hal-hal yang paling mendasar seperti biasa. Dan, jangan membayangkan dalam rentang waktu sebulan, kita bisa langsung mahir dan casciscus lancar ngomong Arab, dan langsung mampu membaca teks, kitab gundul atau kitab kuning (sebutan untuk kitab berbahasa Arab tanpa tanda baca) dan memahaminya.
Beda halnya bagi yang pernah belajar bahasa Arab, tetapi masih merasa belum menguasainya dan kurang mahir, baik secara lisan maupun tulisan (memahami teks berbahasa Arab), maka momen bulan Ramadan ini, bisa digunakan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan (skill) berbahasa Arab secara autodidak (mandiri).
Lalu, bagaimana caranya?Â
Pertama, jangan jauh-jauh dari kamus bahasa Arab. Harus rajin buka kamus bahasa Arab untuk menambah dan menabung kosakata bahasa Arab.
Kedua, membiasakan secara rutin membaca dan memahami teks bahasa Arab atau kitab-kitab kuning. Jangan pernah malas membaca kitab. Dengan begitu ilmu dan wawasan dapat dan keterampilan bahasa Arabnya juga meningkat.Â
Ketiga, gunakan bahasa Arab dalam berinterakasi dan berkomuniksai dengan orang-orang atau handai tolan di sekitar kita yang tentu saja harus bisa berbahasa Arab. Agar bahasa lisan dan percakapan dalam bahasa Arab kita tetap terjaga dan tidak pasif.Â
Kuncinya adalah kebisaan berbahasa Arab, atau bahasa apa pun itu, karena kebiasaan.
Demikian hal-hal yang bisa dilakukan bagi yang ingin menambah dan mengasah kemampuan dan keterampilan (skill) dalam berbahasa Arab selama bulan suci Ramadan ini. Tabik. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H