Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bakwan Pete, Kudapan Radikal di Momen Awal Tahun

30 Desember 2020   12:36 Diperbarui: 30 Desember 2020   12:55 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang itu apa-apa dibilang radikal. Apa-apa diklaim ekstrem. Makanya, sekali-kali membuat masakan atau menyajikan kuliner pun yang agak radikal dan ekstrem.

Kuliner yang unik dan jarang-jarang. Atau mungkin tidak pernah sama sekali tebesit di pikiran pun.

Pada momen-momen tertentu, bikin bolu atau donat sudah biasa. Menghidangkan ketupat dengan opor ayam atau semur daging dan rendang daging sudah sering. Membosankan. Dan tidak aneh juga.

Segala macam bakwan sudah biasa kita makan dan nikmati. Bakwan udang, bakwan tempe, bakwan oncom, bakwan pure terigu campur kol, toge, dan wortel. Itu semua mudah ditemukan sehari-hari.

Nah, kalau bakwan pete? Kayaknya jarang dan hampir tidak pernah. Atau jangan-jangan namanya saja baru dengar. Tapi bisa jadi, Anda sudah familiar dengan kudapan bakwan pete ini.

Pete (petai)adalah salah satu komoditas hasil kebon yang lumayan banyak dan bernilai ekonomis. Konon pete juga punya khasiat untuk kesehatan, dan hampir jarang absen menemani aktivitas makan. Dipadukan dengan sambal terasi, ikan asin, dan sayur asam paling pas. Yang jelas, bagi yang suka, petai menambah selera makan.

Ilustrasi Pete/alodokter.com
Ilustrasi Pete/alodokter.com
Pete terbilang memiliki efek agak negatif dan kurang baik, terutama bertaut dengan aromanya yang menebar "wangi khas". Khas pete, tentu saja. Saking khasnya aroma pete itu, bisa memengaruhi helaan napas penikmatnya, dan mengoyak atmosfer ruangan. "Wangi khas" pete memang radikal dan ekstrem.

Selain itu, kalau tidak telaten menyiram bekas buang air kecil sehabis makan pete, "wangi khasnya" itu lumayan tajam dan menyengat di kamar mandi atau toliet.

Pete ini dimakan langsung mentahnya tetap enak. Direbus dulu juga bisa, paling tidak, untuk mengurangi "wangi khasnya" yang menyengat. Bisa juga dibuat sambal pete, atau tumis pete dicampur teri plus cabe hijau, dan lain-lain, sesuai kreativitas dan selera masing-masing orang.

Untuk menyemarakkan awal tahun 2021 ini, barangkali takada salahnya menghidangkan dan menikmati bakwan pete ini, menemani (makan) nasi, pelengkap kudapan atau cemilan, dan hitung-hitung menggugah selera makan bagi yang doyan dan penikmat kuliner pete

Bahan-bahan Bakwan Pete

7 sendok makan munjung tepung bumbu

7 sendok makan munjung tepung beras

9 butir pete potong kecil

1 butir telor

1 sendok makan margarin

1/2 sendok teh kunyit bubuk

1 buah wortel potong korek api

3 lembar kol potong kasar

2 helai daun bawang

1 sendok makan bawanh goreng

Lada bubuk dan garam secukupnya

Cabe untuk lalapan secukupnya

Cara Membuatnya

Semua potonhan sayuran dicuci dan tiriskan. Campur tepung bumbu dan tepung beras, lantas tambahkan air.

Setelah itu, campurkan telor, garam, dan lada bubuk secukupnya, kunyit bubuk, dan margarin cair.

Sekanjutnya, masukkan sayuran, dan campur. Jangan lupa edit rasa. Terakhir, goreng dengan api sedang, sampai terlihat coklat kekuningan. Hati-hati, jangan sampai hangus. Sajiikan dengan cabe.

Kudapan bakwan pete, siap disantap. Selamat berbahagia bersama orang-orang terdekat Anda menjelang tahun baru. Menyemarakkan momen awal tahun Anda, tidak ada salahnya, Anda menikmati bakwan pete, kudapan yang maknyus dan radikal, beraroma khas.

Ikan hiu makan tomat, thank you so much. Sehat selalu. Tabik. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun