Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Tentang Aksi Boikot dan Sweeping Produk Prancis

4 November 2020   21:17 Diperbarui: 5 November 2020   09:46 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boikot produk Prancis di sebuah minimarket di Jakarta (Sumber: tribunnews.com)

Karena ini bertautan dengan soal-soal yang penting dan lebih luas lagi: Hubungan politik bilateral dan kerja sama ekonomi suatu negara secara global.

Selain itu, ini yang kerap terjadi. Rasanya "malu hati" ini dan ironis, ketika orang-orang itu semangat mencaci maki, mengecam, mengancam, dan berteriak-teriak dengan seruan boikot produk suatu negara, misalnya, yang sering itu negara Cina, Amerika, Israel, dan sekarang negara Prancis.

Adalah realitas, bahwa mereka sambil berteriak-teriak boikot, entah sadar atau tidak sadar, apa yang mereka pakai, apa yang mereka makan dan minum, apa yang ada di rumah mereka, hampir semuanya produk-produk luar negeri, atau negara yang mereka seru untuk diboikot produk-produknya.

Sekadar contoh, hape yang mereka gunakan, kendaraan, alat-alat elektronik, makanan, minuman, dan seterusnya, hampir semuanya produk negara-negara lain, yang nota bene mereka seru untuk diboikot. Saya suka enggak habis pikir.

Produk-produk perusahaan Prancis, di sini, di Indonesia ini tidak sedikit. Bejibun. Jangan-jangan mereka yang berteriak-teriak menyeru boikot produk-produk Prancis, enggak sadar selama ini menggunakannya. Ironis, bukan?

Ini bukan soal setuju atau tidak setuju dengan seruan boikot atau sweeping produk-produk Prancis, atau mungkin nanti negara lainnya. Tapi, yang jelas, itu akan sia-sia. Percuma saja, ngabis-ngabisin energi doang. 

Baiknya, cobalah berpikir bijak, realistis, proporsional, rasional, kontekstual, dan tidak melulu emosional. Berpikirlah yang luas seluas semesta ini. Menembus dan melintas batas (passing over).

Maka, dalam hal kasus Prancis ini. Pemerintah Indonesia tentu sangat berhati-hati dalam menyikapi dan mengambil kebijakan terhadap isu boikot dan sweeping produk-produk Prancis di dalam negeri sendiri. Bak makan buah simalakama. Itu saja. 

Terlepas, sikap pemerintahan Presiden Jokowi sudah mengecam sikap Emmanuel Macron dalam pembenaran dan pembelaan atas tindakan penghinaan terhadap simbol-simbol suci agama dengan dasar kebebasan berekspresi. Dan kembali terkoyaknya langit suci. Tabik. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun