Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rubrik Konsultasi Seks dr. Naek L. Tobing, Dokter dan Seksolog Itu Telah Tiada

8 April 2020   14:33 Diperbarui: 8 April 2020   19:43 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi generasi "senior" tahun 80-an atau 90-an, era surat kabar atau koran masih jaya-jayanya, dan belum gencar-gencarnya media daring "membantai" habis nasib surat-surat kabar itu, dan mati suri seperti sekarang, menyebut nama dr. Naek L. Tobing tentu tidak asing lagi.

Siapa coba yang tidak kenal Naek L. Tobing. Walaupun ada yang tidak kenal, bisa diduga, paling banter, mungkin yang bersangkutan tidak suka baca koran, terutama koran Poskota--ini koran jadul banget yang segmen pembacanya lebih kentara berasal dari kelas menengah ke bawah, mungkin ada kelas atas atau kelas elit cuma lagi iseng saja, atau mungkin tidak tertarik (kayaknya pura-pura) untuk membaca topik yang membahas tentang seks.  

Bicara seks memang sering masih terasa tabu, cenderung dipahami, dan terkesan bicara "jorok" atau hal-hal yang berbau pornografi. Tidak pantas, dan tidak etis. Ini tentu soal persepsi.

Di koran Poskota ini (sekarang Poskota ini tampaknya bermetamorfosis juga menjadi media daring) ada rubrik khusus konsultasi berkaitan dengan persoalan seks. Rubrik konsultasi seks ini tampaknya menjadi salah satu rubrik yang paling menarik di koran itu, dan membludak pembacanya.

Bisa jadi ada pembaca yang langsung membaca rubrik yang satu ini, dan mengesampingkan rubrik-rubrik, atau berita-berita yang lainnya. Nanti saja rubrik yang lain, belakangan membacanya. Sampai segitunya. Saking rubrik konsultasi seks yang diasuh dr. Naek L. Tobing ini lebih menarik dan ditunggu-tunggu.

Jujur, salah satunya, saya. Saya hampir tak pernah absen membaca rubrik yang satu ini. Selain itu tentu saja baris iklan lowongan kerja, cerita bergambar Ali Oncom, Doyok, dan lain-lain. 

Banyak informasi, wawasan, dan pengetahuan yang bermanfaat didapat dari rubrik konsultasi yang diasuh oleh dr. Naek L. Tobing ini.

Dari sinilah, akhirnya, nama Naek L. Tobing melambung dan menjadi semacam ikon "dokter yang sekaligus seksolog". Menyebut kata "seksolog" identik dengan dr. Naek L. Tobing, atau sebaliknya, menyebut nama dr. Naek L. Tobing identik dengan seksolog. Kata seksolog sudah melekat dengan namanya.

Yang saya ingat di rubrik konsultasi seks yang diasuh oleh dr. Naek L. Tobing di koran harian Poskota itu, adalah pertanyaan publik yang paling banyak muncul, dan sering ditanyakan berkaitan dengan soal "Ejakulasi Dini, dan Bagaimana Cara Mengatasinya".

Mungkin Anda bisa mengingat kembali, dan tahu apa jawaban dr. Naek L. Tobing ketika pertanyaan soal ejakulasi dini berulang-ulang ditanyakan. Jawaban dr. Naek L. Tobing pun tentu diulang-ulang, dan tidak jauh berbeda. Rasional, karena pertanyaannya sama.

Jawaban dr. Naek L. Tobing, kurang lebih redaksinya seperti ini, "Jika Anda mengalami ejakulasi dini, atau orgasme lebih dulu daripada istri Anda, atau Anda tidak bisa tahan lama, pengennya cepat-cepat keluar, muncrat duluan, maka solusinya adalah lakukan foreplay (bermain pendahuluan) lebih lama lagi, dan lakukan rangsangan agak lama pada istri Anda. Setelah Istri Anda tampak sudah sangat terangsang, baru lakukan penetrasi. Jangan langsung tancap saja, sudah ketahuan Anda ejakulasi dini. Atau coba Anda ganti posisi. Minta istri Anda untuk di atas (women on top), dan Anda di bawah...dst. dst."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun