Ini semua demi melindungi keselamatan dan keamanan negara dan bangsa dari "musuh" tak kasat mata, tapi nyata di depan mata bahayanya, pandemi virus corona (Covid-19) ini.
Ingat prinsip, "Dar-u al-mafasid muqaddamun 'ala jalbi al-mashalih". Utamakan hindari risiko bahayanya itu demi kemaslahatan bersama dan semesta.
Ingat, kisah Umar Bin Khattab, ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah Syam (Suriah), dan ia mengurungkan kunjungannya karena menyebarnya wabah virus menular di daerah Syam tersebut.
Keputusan Umar bin Khattab ini lantas diprotes oleh panglima perangnya bernama Abu Ubaidah Bin Jarrah, yang kemudian akhirnya Abu Ubaidah pun termasuk salah satu korban yang tewas, karena terinfeksi virus menular ini.
Abu Ubaidah tidak sepakat atas keputusan yang diambil pemimpinnya, Umar bin Khattab, dan mengklaim Umar melarikan diri dari ketentuan Tuhan atau takdir.
Umar bin Khattab menjelaskan, "Ya, aku lari dan menghindar dari satu takdir (ketentuan Tuhan), dan aku berpindah ke takdir (ketentuan Tuhan) yang lain."
Kesimpulannya, ikhtiar dan upaya mencegah itu sangat penting sebelum terlambat dan keburu terpapar pandemi virus corona ini. Setelah itu, tawakal. Begitu pesan ketuhanan dan kenabian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H