Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Semua Karena Corona, Perhelatan Formula E Pun Ditunda

12 Maret 2020   07:00 Diperbarui: 14 Maret 2020   00:04 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini masih cerita virus corona, wabah yang melanda dunia dan lumayan merepotkan itu. Gara-gara corona banyak perhelatan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari terpaksa harus ditunda dan dibatalkan.

Dari perhelatan Serie-A Italia, konser musik, keputusan penundaan sementara perjalanan ibadah umrah dan kunjungan ke tanah suci, Mekkah dan Madinah oleh pemerintah Arab Saudi, beberapa masjid di Iran tidak menggelar salat Jumat, sampai ajang balap Formula E di Monas yang kontroversial itu, dan rencananya digelar bulan Juni mendatang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya kena imbasnya juga, ditunda.

Dan bahkan wabah virus corona ini bisa menyebabkan orang mengubah kebiasaan dan gaya hidup sehari-hari. Orang jadi lebih peduli dan perhatian pada kesehatan dan kebersihan. Luar biasa dampak COVID-19 (nama yang dipilih dan dirilis oleh WHO untuk menyebut coronavirus disease yang pertama kali terdeteksi di Wuhan China tahun 2019 ini). 

Salaman (jabat tangan) dan cipika-cipiki yang biasanya dilakukan orang biasa-biasa saja, tanpa ada rasa kekhawatiran sedikit pun, sontak menjadi risi, hati-hati, dan (kalau bisa) dihindari sekarang.

Tadinya cuci tangan itu hal yang biasa selama ini, menjadi fenomena luar biasa. Orang jadi sering dan sebentar-sebentar cuci tangan. Bolak-balik ke wastafel atau toilet untuk sekadar cuci tangan menjadi pemandangan wajar yang terjadi sekarang ini.

Setiap orang di pintu masuk bandara, kantor-kantor dan mal-mal harus melewati pemeriksaan dan cek suhu badan dengan termometer oleh petugas. Ribet jadinya. Ini semua sebagai langkah pencegahan dan emergency COVID-19. Khawatir dan waspada terpapar virus corona ini.

Tidak itu saja, masker menjadi langka, dan harganya pun tiba-tiba melambung tinggi. Termasuk rempah-rempah seperti jahe, temu lawak, menjadi langka juga di pasar-pasar.

Minum jamu menjadi tren. Ibu-ibu rumah tangga yang biasa memasak, mengeluh karena kelangkaan rempah-rempah ini sebagai bahan bumbu dan pelengkap olahan masakan mereka.

Belum lagi susu kuda liar, sekarang banyak dibicarakan orang, menjadi semacam kelakar dan guyonan. Gara-gara statemen Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin tentang khasiat minum susu kuda liar bisa menangkal virus corona. 

Benar-benar dahsyat dan luar biasa dampak yang ditimbulkan oleh wabah virus corona atau COVID-19 ini. Betapa tidak. Semua karena virus corona ini, dunia geger dan sibuk luar biasa. Berdampak pada sendi-sendi kehidupan. Sosial, politik, budaya, ekonomi, industri wisata, dan lain-lain, semua terkena imbasnya.

Dunia menjadi sibuk bukan main. Semua negara di dunia fokus menghalau dan mencegah wabah virus corona ini. Karena virus ini tidak pandang bulu, siapa pun bisa terkena atau terpapar.

Apa yang terjadi dengan Wakil Presiden Iran, dan para pejabat negeri mullah ini, Kepala Staf Angkatan Darat Italia Salvatore Farina, dan Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries dilaporkan saat ini positif tertular virus corona, adalah contoh konkret, bahwa siapa pun bisa terpapar virus corona ini.

Musibah selalu membawa hikmah. Waspada perlu. Tapi jangan panik. Biasa saja, santai. Mencegah adalah pangkal pengobatan dari setiap gejala sakit. Menjaga gaya hidup sehat itu adalah kuncinya.

Sebagaimana infografis yang disosialisasikan oleh pemerintah, yang terpenting adalah bagaimana bersama mencegah penularan virus corona ini.  

Ada 6 (enam) hal yang harus diketahui tentang virus corona ini, yaitu:

Pertama, bagaimana virus corona ini menyebar? Kontak langsung dengan penderita melalui percikan cairan pernafasan atau permukaan benda yang terkontaminasi.

Kedua, apa saja gejala seorang terjangkit virus corona? Demam, batuk, dan sesak nafas. Pada kasus lebih parah, penderita mengalami infeksi paru-paru (pneumonia), atau kesulitan bernafas.

Dan yang lebih ekstrem, dapat menyebabkan kematian. Terutama pada pasien lanjut usia dengan komplikasi penyakit lain.

Ketiga, bagaimana menghindari tertular virus corona? Rajin mencuci tangan. Setidaknya dua puluh detik dengan air dan sabun, atau sabun pencuci tangan.

Menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang yang batuk, bersin, atau demam. Tutup mulut dan hidung dengan tisu, atau siku, saat batuk atau bersin.

Keempat, apakah masker dapat mencegah tertular virus corona? Cuci tangan jauh lebih penting. Masker dianjurkan bagi yang sedang batuk, atau bersin-bersin, justru untuk melindungi orang lain.

Kelima, apakah virus corona ini bisa menular kepada janin ibu hamil? Sejauh ini belum ada bukti virus ini dapat tertular kepada janin dalam kandungan.

Keenam, apakah sudah ada obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit akibat virus corona? Belum ditemukan. Yang terbaik saat ini adalah mempraktikkan perilaku kebersihan dasar, dan menjaga imunitas tubuh dengan pola hidup sehat. (Dikutip dari akun instagram  Presiden Jokowi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun