Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rocky Gerung Sebut Prabowo Subianto "Sampah di Negeri Ini", Satire?

16 Oktober 2019   16:47 Diperbarui: 16 Oktober 2019   19:55 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih adakah Rocky Gerung usai pilpres? Bukankah jargon "No Rocky, No Party" sudah berganti dengan "No Rocky After Party" sekarang?

Tampaknya, masih itu. Walaupun tak senyaring Rocky selama musim pilpres kemarin. Rocky sudah nyaris tak terdengar gerungannya. Rocky kini tanpa Gerung lagi. 

Masih ada, hanya sudah hampir meredup dengan redupnya bunyi suara cebong dan kampret.

Terbukti ada saja ulah makhluk tidak dungu--karena selain dirinya, semua acapkali dicap dungu--bernama Rocky Gerung ini.

Kali ini dia menyalak pada Prabowo Subianto, "majikannya" yang dulu sering dia angkat-angkat dan puji-puji itu. Rocky menyebut Prabowo sebagai sampah di negeri ini.

Namun bukan Rocky namanya kalau tidak bisa "ngeles". Kalah sopir bajaj juga. Dia mengklarifikasi bahwa kata-katanya itu sekadar satire. Biasa dia memang suka muter-muter seperti itu dengan kata-katanya sendiri.

Yang jelas kenapa Rocky sampai melontarkan kata-kata tak pantas dan keji seperti itu terhadap Prabowo Subianto?

Usut punya usut, lantaran Prabowo sekarang sudah mulai berubah. Ia tidak lagi seperti dulu sebagai oposisi yang garang dan meradang pada Jokowi dan pemerintah.

Justru Prabowo bermesraan dengan Jokowi. Bahkan sangat mesra. Begitu kedua-duanya berseloroh akui saat mereka bertemu di Istana Negara, baru-baru ini.

Makanya, bagaimana tidak kesal dan kecewanya Rocky. Dia gamang dengan sikap Prabowo sekarang. Sampai-sampai menyuruh pendukung-pendukung Jokowi -- yang dia sebut cebong, padahal sudah nggak ada istilah itu -- untuk mengusir Prabowo dari  kubu Jokowi.

Saking kecele dan keselnya Rocky dengan manuver dan sikap politik Prabowo, akhirnya dia mendeklarasikan dirinya menjadi oposisi terhadap Prabowo, seperti juga kepada Jokowi selama ini.

Hal ini terjadi saat dia bertandang ke kantor redaksi media C&R, dan bertemu pemimpin redaksinya, Ilham Bintang. Saat itulah, dia melontarkan kata-kata sarkasme itu terhadap Prabowo. "Nggak perlu tokoh seperti dia, nyampah-nyampahin negeri saja" kata Rocky Gerung.

Persoalannya, apakah benar kata-kata "Prabowo adalah sampah di negeri ini" adalah satire, seperti yang Rocky bilang?

Agak susah jawabnya, karena Rocky itu selalu mendaku dirinya "maha benar dengan segala celotehannya".

Karena tadi itu, selain dirinya, semua orang yang berbeda dengan dia adalah dungu dan tidak ada benarnya.

Nggak jelas Rocky itu. Tuhan bukan, dia. Tapi berlaku bak Tuhan saja. Dan anehnya, orang-orang itu kok memberhalakan dia. Banyak sekali pengikutnya yang menyembah dia.

Satire, menurut KBBI Daring Kemdikbud, berarti gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Atau bisa juga berarti sindiran atau ejekan.

Benar kata-kata "sampah" yang disebut Rocky itu gaya bahasa satire. Tapi tetap saja itu sangat menyakitkan dan merendahkan. Karena jika merujuk pada pengertian satire sendiri adalah sindiran yang bersifat ejekan, sarkasme dan ujaran kebencian. Ada unsur merendahkan, merisak, mencemarkan nama baik dan menohok kehormatan seseorang.

Syukur saja kata-kata satire yang bernuansa sarkasme dan ejekan itu dilontarkan oleh Rocky bukan di masa-masa pilpres yang lalu. Kalau tidak, dia bisa dilaporkan ke yang berwajib oleh pendukung-pendukung fanatik Prabowo yang notabene saat itu sebagai calon Presiden. Tamatlah benar-benar Rocky. No Rocky after party benar-benar terjadi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun