Mohon tunggu...
MAMS( MUHAMMAD ABDUL MUIS)
MAMS( MUHAMMAD ABDUL MUIS) Mohon Tunggu... Dosen - Wakil Direktur Akademik

I am a seasoned professional with a strong background in accounting and management, actively seeking opportunities to leverage my expertise in these areas. Over the course of my career, I have consistently pursued continuous self-improvement by obtaining various relevant certifications. My proficiency extends to developing training programs, crafting new lessons, and creating engaging activities aimed at enhancing learning experiences. In addition to my hands-on experience, I am actively involved in the field of research. I contribute to the development of learning modules and design financial applications that align with industry best practices. My commitment to staying abreast of the latest trends and advancements in accounting and management reflects my dedication to professional growth and ensuring that my skills remain at the forefront of the industry. I am enthusiastic about contributing my skills and knowledge to a dynamic work environment, where I can make a meaningful impact through my expertise in accounting, management, and innovative educational approaches.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hasil Quick Count Pemilu Dongkrak Pasar Modal: IHSG Melesat, Sentuh Level 7.335,54

17 Februari 2024   11:45 Diperbarui: 17 Februari 2024   11:50 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 17 Februari 2024 -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau dengan penguatan 1,39% ke level 7.335,54 sepanjang perdagangan pekan ini, 12 hingga 16 Februari 2024. Kinerja positif ini diiringi dengan peningkatan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi Rp11.603 triliun.

Analisis Dr. Muhammad Abdul Muis, Pengamat Pasar Modal Indonesia:

Faktor Pendorong Penguatan IHSG:

  • Sentimen positif dari rilis data ekonomi global:

    • Inflasi produsen Amerika Serikat (AS) diperkirakan turun:
      • Data inflasi produsen AS di bulan Januari 2024 diprediksi turun menjadi 0,7% year-on-year (YoY) dari 1% YoY di bulan Desember 2023.
      • Penurunan ini menandakan bahwa tekanan inflasi di AS mulai mereda, yang dapat mendorong The Fed untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga acuannya.
    • Data penjualan ritel China menunjukkan pertumbuhan:
      • Penjualan ritel China di bulan Desember 2023 diprediksi tumbuh 2,6% YoY, meningkat dari 2,1% YoY di bulan November 2023.
      • Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di China terus berlanjut, yang dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi global.
  • Optimisme investor terhadap momentum Pemilu 2024 dan tahun baru 2024:

    • Diprediksi mendorong pertumbuhan konsumsi domestik:
      • Opitimisme Hasil quick count Pemilu 2024 yang meningkatkan kepercayaan investor.
      • Tahun baru 2024 diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat.
    • Meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia:
      • Stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia diharapkan dapat menarik lebih banyak investor asing ke pasar modal Indonesia.
  • Aliran dana asing yang kembali masuk ke pasar modal Indonesia:

    • Investor asing mulai kembali melirik pasar modal Indonesia setelah sebelumnya sempat keluar di akhir tahun 2023.
    • Hal ini didorong oleh optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia yang diprediksi akan terus tumbuh di tahun 2024.

Risiko yang Perlu Diwaspadai Investor:

  • Ketidakpastian ekonomi global:

    • Perang di Ukraina dan ketegangan geopolitik di berbagai wilayah dunia masih dapat menimbulkan volatilitas di pasar keuangan global.
    • Kenaikan suku bunga di negara-negara maju juga dapat menekan kinerja pasar modal emerging markets, termasuk Indonesia.
  • Volatilitas nilai tukar rupiah:

    • Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dapat bergerak fluktuatif di tengah ketidakpastian ekonomi global.
    • Hal ini dapat memengaruhi kinerja emiten-emiten yang memiliki eksposur terhadap mata uang asing.
  • Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia:

    • Bank Indonesia diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuannya di tahun 2024 untuk mengendalikan inflasi.
    • Hal ini dapat menekan kinerja emiten-emiten yang sensitif terhadap perubahan suku bunga.
  • Target IHSG di Tahun 2024:
    • Cukup positif.
    • Memiliki peluang untuk mencapai level 8.000 dalam beberapa bulan ke depan.
  • Data Statistik Perdagangan IHSG di Pekan Ini:

    • Terbuka: 7.335,54
    • Tertinggi: 7.370,57
    • Terendah: 7.314,88
    • Tutup Sebelumnya: 7.303,28
    • Tertinggi 52 Minggu: 7.403,58
    • Terendah 52 Minggu: 6.542,79
    • Rata-rata Volume Transaksi Harian: 17,72 miliar lembar
    • Rata-rata Nilai Transaksi Harian: Rp13,82 triliun
    • Rata-rata Frekuensi Transaksi Harian: 1.294.615 kali transaksi
  • Pencapaian Lainnya:

    • Sepekan mulai Senin (12/2) hingga Jumat (16/3), BEI mencatat terdapat:
      • 6 pencatatan saham.
      • 2 waran.
      • 1 obligasi.
    • Sejak awal Januari 2024 hingga saat ini, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat mencapai:
      • 13 emisi.
      • Dari 12 emiten.
      • Senilai Rp 13,38 triliun.
    • dan Saat ini, terdapat:
      • 186 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai nominal Rp 5.810,39 triliun dan USD 502,10 juta.
      • 10 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp 3,25 triliun.
  • Kesimpulan:

    • IHSG ditutup menguat 1,39% di pekan ini.
    • Kinerja positif IHSG didorong oleh beberapa faktor, seperti sentimen positif dari rilis data ekonomi global, optimisme investor terhadap momentum Pemilu 2024 dan tahun baru 2024, serta aliran dana asing yang kembali masuk ke pasar modal Indonesia.
    • IHSG memiliki potensi untuk terus menguat dalam beberapa pekan ke depan, dengan beberapa faktor pendorong, seperti pelaksanaan Pemilu 2024 yang diharapkan berjalan lancar dan kondusif, kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi, dan kinerja emiten yang diprediksi akan membaik.
    • Investor diimbau untuk selalu melakukan analisis dan riset sebelum mengambil keputusan investasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun