Jakarta, 15 Februari 2024 -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,30% atau 93,54 poin ke level 7.303,28 pada perdagangan hari ini, Kamis (15/2). Penguatan IHSG sejalan dengan bursa regional Asia lainnya yang mayoritas menguat dan Sentimen positif dari hasil pemilu 2024.
Dr. Muhammad Abdul Muis, Pengamat Pasar Modal Indonesia, mengatakan bahwa penguatan IHSG hari ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
- Penguatan bursa Asia: Bursa Asia menguat setelah data ekonomi China menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan.
- Sentimen positif dari hasil pemilu: Hasil hitung cepat menunjukkan bahwa salah satu kandidat yang diunggulkan memenangkan pemilu.
- Rotasi sektoral: Investor melakukan rotasi sektoral dari sektor teknologi yang sebelumnya menguat signifikan, ke sektor lain seperti konsumer dan infrastruktur.
Pada perdagangan hari ini, sektor konsumer non-siklikal menjadi sektor dengan kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 2,27%. Diikuti oleh sektor material dasar (2,19%) dan sektor infrastruktur (1,33%).
Detail Pergerakan IHSG 15 Februari 2024
1. Pembukaan dan Penutupan IHSG
- IHSG dibuka pada level 7.328,90, sedikit lebih tinggi dari level penutupan hari sebelumnya.
- Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif dengan range pergerakan 67,2 poin.
- IHSG akhirnya ditutup menguat 1,30% atau 93,54 poin ke level 7.303,28.
2. Level Tertinggi dan Terendah
- IHSG mencapai level tertingginya pada 7.365,68 dan level terendahnya pada 7.298,48.
3. Perbandingan dengan Level Sebelumnya
- Penguatan IHSG pada 15 Februari 2024 merupakan yang terbesar sejak 27 Januari 2024.
- IHSG berhasil menembus level psikologis 7.300 untuk pertama kalinya sejak 10 Februari 2024.
4. Volume dan Nilai Transaksi
- Volume transaksi pada 15 Februari 2024 tercatat sebesar 21,26 miliar saham, meningkat dari 18,97 miliar saham pada hari sebelumnya.
- Nilai transaksi juga meningkat dari Rp 15,24 triliun menjadi Rp 16,64 triliun.
- Frekuensi perdagangan mencapai 1,47 juta kali.
5. Sektor yang Menguat dan Melemah
- Sektor konsumer non siklikal menjadi sektor dengan kenaikan terbesar, yaitu 2,27%.
- Sektor material dasar dan infrastruktur juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,19% dan 1,33%.
- Sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor yang mengalami koreksi, yaitu sebesar 0,8%.
6. Top Gainers dan Losers LQ45
- Merdeka Battery Materials (MBMA) menjadi top gainers LQ45 dengan kenaikan 7,2%.
- Surya Esa Perkasa (ESSA) dan Semen Indonesia (SMGR) menyusul di belakang dengan kenaikan masing-masing 6,67% dan 5,69%.
- Astra International (ASII) menjadi top losers LQ45 dengan penurunan 1,44%.
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,16% dan 0,94%.
7. Perbandingan dengan Bursa Regional
- IHSG bergerak sejalan dengan bursa regional Asia lainnya yang juga menguat.
- Indeks Nikkei Jepang naik 1,21%, Hang Seng Hong Kong naik 0,41%, dan Straits Times Singapura naik 1,20%.
Analisis:
Penguatan IHSG pada hari ini sejalan dengan bursa regional Asia lainnya yang juga menguat. Sentimen positif dari hasil hitung cepat Pilpres 2024 menjadi faktor utama penggerak IHSG. Investor optimis bahwa hasil Pilpres akan membawa stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia.
Di sisi lain, sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor yang mengalami koreksi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh aksi profit taking investor setelah sektor teknologi mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Rekomendasi:
Menurut Dr. Muhammad Abdul Muis, Pengamat Pasar Modal Indonesia, investor dapat memanfaatkan momentum penguatan IHSG saat ini untuk melakukan akumulasi saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek pertumbuhan yang baik.
Beberapa sektor yang direkomendasikan untuk dicermati antara lain:
- Konsumer non siklikal: Sektor ini diuntungkan oleh pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang terkendali.
- Material dasar: Sektor ini diuntungkan oleh pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan industri manufaktur.
- Infrastruktur: Sektor ini diuntungkan oleh rencana pemerintah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur.
Dr. Muis memprediksi bahwa IHSG masih berpotensi untuk menguat dalam beberapa hari ke depan. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari hasil pemilu dan ekspektasi pemulihan ekonomi global.
Namun, investor perlu mencermati beberapa risiko yang dapat menghambat pergerakan IHSG, antara lain:
- Kenaikan suku bunga global: Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) diprediksi akan kembali menaikan suku bunga untuk meredam inflasi.
- Ketidakpastian geopolitik: Perang di Ukraina dan ketegangan geopolitik di kawasan Asia Pasifik dapat berdampak negatif terhadap pasar keuangan global.
Investor disarankan untuk melakukan diversifikasi portofolio dan memilih saham-saham yang memiliki fundamental yang kuat.
Oleh karena itu, investor perlu melakukan analisis yang cermat sebelum mengambil keputusan investasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI