Mohon tunggu...
ABDUL MUIN
ABDUL MUIN Mohon Tunggu... -

Seorang Journalist Amatir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keajaiban Bandara Rendani.....

25 Maret 2011   23:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:26 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

28 mei 2008 pesawat Express Air Tujuan Jakarta dengan transit di manokwari dan makasar mengalami pecah suspensi roda bagian depan sehingga tidak mampu memutar. Beruntung hal ini diketahui pilot sesaat akan meninggalkan upron menuju landasan pacu. 108 penumpang diturunkan dan terpaksa batal berangkat. Puluhan petugas mendorong pesawat jenis boeing 737-300 tersebut sejauh 600 meter dari run way menuju apron bandar udara rendani. Pesawat sendiri akhirnya diperbaiki usai sparepart-nya didatangkan sehari kemudian dari jakarta. Sementara penumpangnya diberangkatkan dengan pesawat pengganti maupun pesawat lain.

Hampir setahun kemudian, tepatnya tanggal 20 mei 2009 pesawat merpati jenis twin otter pecah ban dibandara rendani Manokwari usai melakukan penerbangan dari bandar udara Kabupaten Teluk Bintuni pulang pergi. Saat melakukan pendaratan di Run Way, pesawat akhirnya didorong puluhan petugas untuk dapat sampai di Upron. Enam orang penumpangnya selamat, meski dengan muka pucat pasi.

13 april 2010 Pesawat merpati Boeing 737 seri 300 dengan Nomorpenerbangan MZ 836 tidak dapat mendarat dengan sempurna. Diduga akibat sistem pengeremannya yang tidak berfungsi dengan baik.Akibatnya, lebih dari tiga puluh penumpang mengalami luka luka, sementara pesawatnya sendiri terperosok didalam sungai. Empat hari kemudian bangkai pesawat dievakuasi dengan terlebih dahulu dipotong potong. Hingga kini KNKT masih terus menyelidiki penyebab tergelincirnya pesawat tersebut.

10 agustus 2010 Pesawat merpati Boeing 737 seri 300 didorong oleh warga karena tidak mampu berputar di ujung landasan bandara. Penumpang dievakuasi menuju ruang tunggu. Diduga kapten pilot tidak mau mengambil resiko memutar pesawat di runway yang sempit dan khawatir pesawat anjlok. Saat itu bandara rendani sedang mengalami renovasi dalam rangka memperlebarrun way-nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun