Mohon tunggu...
Muh Zadit
Muh Zadit Mohon Tunggu... Penulis - Blogger SEO Copywriting
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyiar kreatif dalam pemasaran online, menjangkau audiens luas secara organik, dengan konten sosial media, jurnalistik & SEO blogging, untuk mendominasi pencarian Google, membangun brand awareness, memikat pembaca potensial.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gentrifikasi: Ketika Kota Menginvasi Desa

16 September 2023   06:30 Diperbarui: 16 September 2023   06:47 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
s.id/muhzadit - gentrifikasi

Ini adalah tentang bagaimana kita dapat belajar dari satu sama lain dan menjaga esensi identitas kita, bahkan sambil membuka pintu untuk pengalaman baru. 

Sukamaju mungkin berubah, tetapi cerita dan budaya mereka tetap hidup. Itu adalah kisah tentang bagaimana kita, sebagai komunitas yang beragam, bisa bersatu dan tumbuh bersama.

Mengurai Fenomena Gentrifikasi

Gentrifikasi adalah istilah yang sering muncul ketika kita bahas perubahan di desa atau kawasan pedesaan yang tadinya sepi menjadi lebih hidup. Ini terjadi ketika orang-orang dari kota besar (biasanya yang lebih berduit) pindah ke desa. 

Nah, dengan datangnya mereka, seringkali harga properti di desa itu jadi melejit. Kenapa? Karena mereka biasanya nyari rumah bagus dengan harga yang mungkin lebih murah dibanding di kota.

Dampak Ekonomi yang Menggoyang

Salah satu yang paling mencolok adalah dampak ekonominya. Saat harga properti naik, penduduk lokal bisa kesulitan untuk beli atau menyewa rumah di tempat mereka sendiri. Pengusaha lokal juga bisa kalah saing dengan bisnis yang dimiliki orang-orang kota ini yang biasanya punya modal lebih. Ini bisa ngubah dinamika ekonomi di desa.

Perubahan Sosial dan Budaya

Tapi nggak cuma soal duit, guys. Gentrifikasi juga bisa ngubah budaya dan sosial di desa. Saat pendatang kota datang, mereka bisa bawa budaya dan gaya hidup mereka sendiri. Ini bisa bikin perubahan dalam cara orang berinteraksi, apa yang mereka makan, dan bahkan gimana mereka ngomong. Perubahan dalam penggunaan bahasa lokal pun bisa terjadi.

Perspektif yang Berbeda

Nah, ini dia yang seru. Banyak orang punya pandangan berbeda tentang gentrifikasi. Ada yang bilang ini peluang buat desa berkembang dan tambah hidup. Tapi ada juga yang ngelihatnya sebagai ancaman buat identitas dan harga diri desa.

Pengalaman Pribadi dan Empati

Ada yang dari kalian pernah ngalamin gentrifikasi di lingkungan kalian? Dampaknya gimana? Mungkin ada yang suka atau nggak suka dengan perubahan ini. Yang penting, penting juga buat dengerin pendapat orang lain dan saling empati.

Menyikapi Gentrifikasi dengan Bijak

Gentrifikasi bisa jadi topik panas dalam percakapan, tapi kita nggak boleh lupa bahwa setiap situasi itu beda-beda. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menyikapi gentrifikasi dengan bijak:

Diskusi Terbuka: Penting banget buat orang desa, pendatang kota, dan pengusaha lokal untuk duduk bareng dan diskusi. Dengerin cerita mereka, dan ceritakan pengalaman kita. Komunikasi yang baik bisa bantu kita cari solusi yang adil.

Dukung Pengusaha Lokal: Jangan lupakan pengusaha lokal yang sudah lama berkontribusi pada desa. Beli produk mereka dan dukung bisnis mereka. Ini cara kita bisa bantu mereka bertahan dalam persaingan yang makin ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun