Media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn, telah menjadi tempat bagi kita untuk berbagi momen pribadi, pandangan, dan kisah kehidupan sehari-hari kita. Tetapi, dalam konteks karier, pertanyaannya adalah, seberapa baik kita memanfaatkannya?
Di sinilah citra diri digital Anda berperan. Banyak orang beranggapan bahwa memiliki profil yang menarik di media sosial dapat memberikan keuntungan dalam mencari pekerjaan atau mendapatkan peluang di kuliah kerja nyata.
Namun, jangan biarkan klise seperti "hidup penuh warna di media sosial" mendikte bagaimana Anda harus berperilaku online. Yang terpenting adalah menjadi diri sendiri.
Ini bukan tentang membuat citra palsu yang sempurna, tetapi tentang menampilkan diri Anda dengan autentisitas. Ceritakan kisah Anda dengan cara yang sesuai dan menarik.
Menggali Rahasia Background Check Media Sosial
Pernah dengar tentang "background check" melalui media sosial? Saat Anda berusaha meraih posisi di kuliah kerja nyata, kemungkinan besar calon atasan Anda telah mengintip kehidupan digital Anda.
Bisa dibilang, ini adalah sesuatu yang lebih menarik daripada drama acara TV terbaru! Tapi, berbicara soal etika dan akurasi hasilnya... itu cerita lain.
Perusahaan sekarang sering kali melakukan pemeriksaan latar belakang calon karyawan dengan memeriksa profil media sosial mereka.
Mereka ingin memastikan bahwa orang yang mereka rekrut adalah seorang yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan tidak membawa risiko.
Jadi, sekarang pertanyaannya adalah, apakah konten media sosial Anda mencerminkan pribadi yang dapat diandalkan dan profesional?
Namun, di sisi lain, ada pertanyaan etis yang muncul. Apakah benar adil jika kita dihakimi berdasarkan postingan kita di media sosial? Apakah itu benar-benar mencerminkan siapa kita?