Selama ini, kegiatan penanggulangan bencana lebih banyak dilakukan sebagai respon terhadap bencana, bukan pencegahan bencana.
Kesiapsiagaan bencana proaktif tidak hanya minim, tetapi juga tidak terintegrasi dan lintas departemen, tetapi diimplementasikan sebagai proyek khusus industri yang terpisah.
Tanpa respons proaktif yang terintegrasi, bencana alam dan ulah manusia yang dapat dihindari akan semakin sering terjadi.Â
Kerusakan properti dan kecelakaan besar dapat terus meningkat.
Disamping itu, sebagian masyarakat mungkin bertanya-tanya. Diantaranya ada pertanyaan jamaah :
Melihat fenomena sekarang yang memprihatinkan di Indonesia yaitu banyaknya terjadi musibah, apakah sebab dari itu musibah Allah turunkan?Â
Banyak yang mengatakan itu terjadi karena banyaknya kemaksiatan di negeri kita karena jelek dan kotornya pemerintahan di negeri kita, benarkah demikian, Buya?
Jika kita suka mengikuti kajian Majelis Al-Bahjah atau menyimak RadioQu / Albahjah TV, ada program Buya Yahya Menjawab.
Buya Yahya adalah Ketua Dewan Pembina Yayasan Lembaga Pengembagan Dakwah (LPD Al-Bahjah).Â
Sebelumnya, dengan tema "pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat", kira-kira apa yang terbesit di benak Anda jika disodorkan pertanyaan seperti itu ?
Mah, coba kita simak seperti apa jawaban dari Pengasuh Al-Bahjah ini, dan kita renungi
Langkah Pertolongan Korban Bencana Alam
Dikutip dari GridKids.id - Di kelas 5 Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kita belajar tentang bumi. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menolong korban alam antara lain: