Pembahasan kali ini akan dibagi ke 5 bagian yang kalian bisa lihat di chapters nanti, tapi sebelumnya kita harus mengerti META kenapa rasanya kayak perusahaan yang dominate sosial media seperti Instagram, Facebook, dan whatsapp itu sehari-hari yang kita pakai loh dan ada lebih dari 4 miliar pengguna dari seluruh dunia cuma di tahun ini dia layoff 11.000 karyawan dan itu 8% dari work costnya perusahaan yang sebelumnya nilainya 1 triliun dollar tapi  sekarang kurang dari sepertiganya ditambah dengan net profitnya  atau keuntungannya itu turun sampai 50% quarterly kesannya perusahaan bisa jatuh kebangkrutan semuanya kelihatan jelek, akan tetapi sebelum lanjut kita harus tahu dulu META itu apa dan cara tahu perusahaannya kita lihat siapa yang ada di kepalanya itu maksudnya Mark Zuckerberg.
Chapter 1
The Dictator
Mark Zuckerberg itu punya yang namanya Super Voting Right, kalau kalian nggak tahu META tuh punya yang namanya dual-structure stock jadi ada saham tipe A sama ada saham tipe B. saham tipe B ini punya 10 kali lipat hak voting atau hak untuk memutuskan suatu decision dan Mark Zuckerberg punya 90% dari seluruh saham tipe B ini. Jadi kalian bayangin ya seandainya seluruh perusahaan META direkturnya dan komisaris pemegang saham biasa semuanya kalau misalnya vote "Mark Zuckerberg nggak boleh jadi CEO dan di pecat di Meta" itu enggak bisa karena mark Zuckerberg punya yang Namanya ultimate right.
Chapter 2
Sukses dan Inovasinya
Satu hal yang bikin Facebook sangat amat terkenal waktu itu karena dia fokus di inovasi, jika kalian ngalamin Facebook di zaman-zaman 2016 itu pas rame di Indo itu tuh keren banget dan hampir semua sosial media yang lain itu kalah sama Facebook dan semuanya pindah ke sana.Â
Setelah META akuisisi atau beli Instagram itu menurut gua keputusan yang paling hebat, pas dia beli WhatsApp itu lebih gila lagi dia bisa bet beli di semua sosial media yang sampai sekarang dipakai sama sehari-hari cuma tujuannya apa dan ini yang bikin META waktu itu super jenius karena di sekitar 2016 channel Sheryl Sandberg atau ceo-nya masuk ke META dan yang dilakuin dia itu jenius juga entah bagaimana dia bisa ubah semua data dari social media ini seperti Instagram, Â WhatsApp, dan Facebook untuk ngelakuin satu hal yang inovasinya gila banget dan enggak pernah ada sepanjang masa ada platform yang bisa advertising sehebat mereka, bayangin kalau misalnya kalian lagi scrolling apa di Instagram atau apa kalian bakalan dapat ads sesuai dengan apa yang kalian mau dan itu enggak pernah bisa dilakukan dan disaat itu META tuh dapat banyak banget uang dari advertiser karena mereka happy sama platformnya, akan tetapi di sisi lain ini namanya merampok pengguna atas data-datanya dan jujur banyak yang gak happy jadi sebenarnya kesuksesan Facebook waktu itu itu datang dari kalian seperti data-data kalian yang dikasih itu diambil ke perusahaan-perusahaan untuk mereka nikmati. cerita di chapter 2 ini penting, sebelum kita bisa cerita tentang kegagalan mereka yang menurut gua salah satunya adalah keputusan yang agak egois, sombong dan merasa udah di atas angin.
Chapter 3
Salah Fokus, Kompetitor, dan Musuh Terbesar
Pada dasarnya META itu punya tiga musuh besar yaitu Apple, tiktok, dan pemerintah Amerika. Kita bahas yang paling jarang dibahas yaitu The U.S Government. mereka sering digugat dengan yang namanya monopoli, kesannya seperti perusahaan tuh nggak boleh punya kekuatan sebesar itu dan mereka sering diancam enggak boleh akuisisi perusahaan lagi dan META itu harus dipecah jadi beberapa perusahaan kecil. Pemerintahan Amerika bikin gerakan monopoli untuk dapetin kayak the next WhatsApp, the next Instagram itu lebih susah, tapi ya itu mungkin secara garis besar bikin susah gerak cuma yang benar-benar jadi musuh yang bisa tusuk mereka dari belakang itu ada dua company yaitu TikTok dan Apple.Â
Perlu di ingat di chapter 2 bilang bahwa yang jenius dari META adalah gimana cara dan dia dapat data customer untuk advertiser bisa tepat sasaran dan tim cook Apple bilang "no, gua akan lindungin data-data customer gua biar lo META nggak bisa dapat datanya". Ini bikin pendapatan advertising mereka signifikanly dropped, gara-gara Apple beberapa tempat lain juga implementasi privasi data yang mirip-mirip, akan tetapi menurut gua ini enggak separah dengan kompetitor yang satu lagi yaitu TikTok, karena di sebuah company kalau misalnya kita kalah komplit dengan customer kita, kita kalah inovasi produk itu udah bakalan mati dan tiktok itu kayak platform yang tiba-tiba nyuri sekian banyak user dari META untuk pindah ke platform mereka. watch time Tik Tok kalian yang  berapa jam di tiktok itu ngambil dari mana? Ya dari Instagram dan Facebook mereka, udah ditusuk dari 2 belah pihak satu dari usernya satu dari advertise-nya karena enggak dapat data advertiser maka enggak bisa advertisement mereka, artikel ini enggak lengkap kalau kita ngebahas satu aspek yang jadi final Nail in the coffin salah satu decision terburuk yang membuat mereka hancur kayak sekarang (THE METAVERSE).
Chapter 4
Dua bisnis yang tidak boleh digabung
Ingat kan Mark Zuckerberg itu punya Absolute voting Ride. Pertama  Metaverse itu bakalan terjadi dan gua percaya suatu hari kita sebagai masyarakat itu bakal tinggal di dunia virtual jauh lebih banyak dari dunia fisik dan itu gua percaya tapi pertanyaannya kapan? kita simpan dulu ya. Kedua adalah consumer behavior atau perilaku kalian pas pandemi itu bakal bertahan selamanya ingat nggak dipandemi semuanya serba online suka belanja online, suka nonton, suka semua lah di sosial media dia kira itu bakal bertahan selamanya dan ternyata salah, data-datanya kembali lagi ke waktu sebelum pandemi itu yang salah satu alasan dia harus layout 11.000 orang dan dia minta maaf di video itu, tapi ini yang gua ga ngerti karena pada dasarnya META investasi lebih dari 10 miliar dolar setiap tahunnya untuk Metaverse mereka atau namanya divisi reality labs, dia sampai ambil karyawan dari Microsoft dan gaji dua kali lipat untuk masuk ke divisi itu, ini masa-masa Sheryl Sandberg sudah enggak ada di Facebook atau META, jadi kebanyakan kayak decision-nya itu harus dari Mark Zuckerberg-nya sendiri dan disaat dia fokus ke Metaverse satu bisnisnya lagi itu ditinggalkan memang kita ngelihat Facebook dan Instagram inovasi.Â
Instagram adanya mengcopy fitur Tiktok jadi reels, Facebook gue nggak terlalu pake tapi kata orang fiturnya gitu-gitu aja dan whatsapp baru ada WhatsApp community tapi nggak ada yang bener-bener inovatif yang bikin kita mau tetap di platform lebih lama, ini harga yang harus dibayar kalau kita terlalu betting ke masa depan yang belum kelihatan.metaverse, full happen pertanyaannya kapan kalau misalnya terjadi 10 tahun lagi Kenapa dia invest segitu banyak resource sekarang dua bisnis yang berbeda. META seharusnya dipecahkan menjadi dua bisnis:
- Social media and Advertising (Core), Bisnis ini yang mereka jago dan itu yang harus mereka pikirin, mereka harusnya setiap hari mikirin mati-matian gimana cara kalahin TikTok dan gimana cara kalahin sosial media lain dan gimana cara solve masalah privacy issue sama Apple.
- Metaverse, ini baru bisnis kedua yang benar-benar pure buat inovasi betting yang mungkin terjadi dan mungkin enggak terjadi yaitu Metaverse dan enggak bisa dikepalain sama satu dictator karena menurut gua dua bisnis ini harus ada satu orang yang full time masing-masing karena kelihatannya Mark Zuckerberg itu kalau sudah fokus satu hal itu fokus satu hal terus dan kalau benar bisa grow dan kalau salah bisa hancur kayak sekarang. So far pada dasarnya ini balik lagi ke kita.
Chapter 5
Apakah perusahaan sampah atau kesempatan emas?
Untuk kita bisa tahu apakah ini kesempatan emas atau sampah yaitu satu hal yang selalu konsisten semua investor saham bilang gini "Saham adalah forward looking machine". Kita enggak bisa lihat harga murah sekarang, kita harus bisa tebak masa depan, kita harus bisa pelajari perusahaannya dan kita harus pelajarin CEO-nya apakah yang mereka mau lakuin dalam beberapa tahun kedepan bakal bisa recover perusahaannya dan grow lebih cepat lagi.Â
Nah itu pertanyaan yang kalian lakuin dengan analisa. Kalau untuk kebanyakan investor sebenarnya ada banyak konsensus bilang META itu sekarang bye, sesimpel karena dua hal yaitu yang pertama ternyata sebagai perusahaan sudah terlalu diskon gila-gilaan dan kedua yaitu seluruh tech industry itu diprediksi sudah terlalu dalam dan bakal rebound duluan dibanding sektor lain di 2023 karena soalnya Jerome Powell sudah announce bahwa mereka bakal kurangin agresifnya dalam naikin suku bunga.
 Jadi kalau suku bunga nggak terlalu naik high risk asset kayak saham crypto itu bisa lebih aman daripada biasanya. untuk investasi kayak perusahaan META itu kalian harus pelajari sendiri mungkin di bagian lebih penting adalah investor tuh semacam kayak punya kepercayaan pribadi terhadap sebuah perusahaan misalnya gua punya teman yang ngelihat saham Tesla yang sekarang udah minus, by the way tapi karena dilihat Elon Musk punya kegilaan soal Inovasi dan mimpi yang besar dia percaya sama masa depan Tesla karena kepemimpinan Elon Musk dan ini yang enggak bisa disalurkan ke orang lain kalau kalian lihat META sekarang dan kalian tipe yang Mark Zuckerberg pernah sukses dulu dia bakal ulangi ini dan kalian pelajari dan dia bakal bisa naik beberapa tahun kedepan mungkin sekarang saat yang tepat untuk beli tapi kalau kalian masih enggak percaya dengan perusahaannya dan lihat dari semua strategi-strateginya dia bakalan masih bodoh dan Metaverse nggak bakal kejadian lebih baik jangan investasi.
 Jadi setiap kita ngebedah perusahaan global kayak gini dan kita ambil pelajarannya kita harus balik lagi lihat ke diri kita sendiri percaya atau enggak, sama halnya bisnis kalau kita ngelakuin sesuatu tapi kita enggak percaya itu enggak bakal gede dan jujur META ini salah satu kasus perusahaan yang lumayan unik karena youtuber lain udah bahas FTX,Â
Jadi kali ini gua bahas yang publik aja yang kira-kira kalian pakai sehari-hari dan artikel ini terinspirasi sama video yang ada di youtube dan gua harus kredit disini tapi kalau kalian ngerasa ada yang salah atau Kalian ada komen tentang Meta atau di fitur comment di bawah artikel dan menurut kalian META dengan aplikasinya Facebook, WhatsApp dan Instagram bakal bertahan atau bakalan hancur?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H