Perancangan Grand Design Konsep Kantin dan Angkringan di Bumdes Desa Suboh oleh KKN UMD Kelompok 426

Kuliah Kerja Nyata Merupakan salah satu program Kampus dalam implikasinya menjadi ruang pemberdayaan dan aplikasi dari ilmu pengetahuan  yang telah diajarkan melalui wawasan di ruang kelas di Universitas. Pelaksanaan KKN UMD dengan tema Tematik Universitas Jember periode II Tahun Akademik 2021 -- 2022 dimulai pada tanggal 20 Juli 2022 yang tersebar kedalam beberapa kabupaten di luar kabupaten Jember, salah satunya di kabupaten Situbondo. Desa Suboh sebagai penempatan dari kelompok KKN 426 dengan bimbingan Bapak Fajar Wahyu Prianto, S.E., M.E. merupakan salah satu kelompok KKN yang ditempatkan di Daerah Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo.

Desa Suboh dengan jargon "Selangkah Lebih Maju" dalam orientasi kehidupan sehari -- hari adalah sebuah desa di wilayah sebelah barat arah Situbondo Jawa Timur. Berbatasan pada ruang kewilayahan Desa Gunung Malang, Gunung Putri, Dawuhan, dan Buduan. Suboh sendiri masuk ke dalam ruang kewilayahan diantara delapan desa lain yang berada pada poros nasional menuju kewilayahan kabupaten Bondowoso. Desa Suboh Termasuk pada ruang kewilayahan kecamatan Suboh. Desa Suboh memiliki 4 dusun, 23 RT, 8 RW yang tersebar dalam ruang kewilayahan desa. Dusun -- dusun yang berada pada konteks kewilayahan desa Suboh sendiri terdiri dari dusun Krajan, Kembangsuko, Karangsukun, dan Pagar Carang.

Corak budaya yang tersebar pada ruang kewilayahan desa Suboh sendiri adalah pada konteks islami, kulturalitas dan budaya yang berkembang pada ruang sosial di kewilayahan Suboh menunjukkan adanya proses interaksi yang terintegrasi pada struktur sosial yang bekerja melalui elit -- elit di desa Suboh. Pemerintahan desa pada ruang elitis yang bekerja dalam sistem masyarakat yang secara kelembagaan menitikberatkan pada proses pelayanan, program kerja yang telah disusun, dijalankan, diselenggarakan, dan dikontekstualisasikan.  Secara Administrasi, ruang kewilayahan Suboh berdekatan dengan wilayah -- wilayah yang cukup strategis. Jalan raya pantura yang terbentang di sebelah barat yang melintasi sepanjang pantai utara Situbondo turut menghantarkan arus dinamis yang cukup penting. Selain itu, sepanjang jalan menuju desa Suboh merupakan jalan poros yang menghubungkan dua kabupaten di Kawasan tapal kuda yaitu kabupaten Bondowoso dan Situbondo. Jalan raya Nasional dan jalan poros yang menghubungkan dua kabupaten merupakan poros yang berorientasi pada ruang yang strategis dalam kehidupan sosial masyarakat.

Program kerja yang kemudian menarik untuk di kontekstualisasikan adalah Grand Desain mengenai penataan BUMDES Mandala Putra. Mandala Putra merupakan istilah nama yang diberikan kepada BUMDES Desa Suboh. BUMDES Desa Suboh dalam orientasinya menampilkan bentuk nyata dari bangunan yang berupa Kafe dan Resto. Kafe dan Resto milik BUMDES Desa Suboh merupakan inisiasi dari Kepala Desa Suboh yang telah dijalankan selama 2 bulan sebelumnya. Kelompok KKN 426 Desa Suboh dalam perencanaan program kerja yang dapat di kembangkan adalah revitalisasi dan optimalisasi yang menyasar konsep Kantin dan Angkringan.

Konsep ini merujuk pada bagaimana BUMDES Mandala Putra dalam mewadahi dan memaknsimalkan potensi Desa Suboh dan UMKM di dalamnya. Konsep Resto dan Kafe yang hari ini keberadaannya menjadi kurang diminati dari tekstur makanan, bentuk ruang BUMDES, ketidaksesuain makanan dan minuman yang diharapkan dan di tampilkan, dan penataan ruang BUMDES yang memang dirasa kurang tepat di lakukan. Konsep kebaharuhan yang dirasa perlu dilakukan oleh KKN Kelompok 426 Desa Suboh Kecamatan Suboh adalah mengkonsep dan penataan ulang ruang BUMDES menjadi konsep angkringan. Menyasar masyarakat desa, para pemuda -- pemudi desa,  perangkat desa, dan para tamu -- tamu penting yang datang ke desa Suboh.

Konsep yang dihadirkan oleh kelompok KKN 426 dengan focus tematik Kewirausahaan adalah penataan BUMDES melalui inovasi komoditas Perkopian, Pembaharuan Menu, pemograman tim pelaksana rencana kegiatan, penambahan Pekerja Laki -- Laki untuk Shift Malam hari, penjadwalan jam buka dan tutup BUMDES, dan pelatihan para pekerja, BUMDES. Menindaklanjuti hal demikian, mahasiswa KKN 426 Desa Suboh menemui beberapa perangkat desa diantaranya ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Bapak Rafi, Bapak Dayat selaku sekretaris BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat). Konsep -- konsep yang telah disusun kemudian di komunikasikan kepada Kepala Desa Suboh dan para jajaran perangkat desa lainnya. Komunikasi terus berjalan dalam ranah kontektualisasi dan implikasi program kerja penataan BUMDES Mandala Putra. Penyusunan program kerja KKN secara kelompok melalui berbagai perspektif dan disiplin ilmu yang ada dari setiap mahasiswa yang tergabung dalam kelompok KKN UMD UNEJ di desa Suboh.

Persiapan mengenai forum diskusi bersama pemerintahan desa Suboh terus dimatangkan agar penyampaian materi dapat di maksimalkan. Terkait hal demikian persiapan yang telah di komunikasikan dan di koordinasikan adalah perihal pemusatan, pengaplikasian, ranncangan program anggaran BUMDES,  penanggung jawab program BUMDES, koordinasi dengan pemerintahan desa Suboh untuk kemudian dipaparkan dan di jelaskan mengenai program kerja mengenai BUMDES sebagai optimalisasi Badan Usaha Milik Desa. Harapan yang kemudian menjadi lampu hijau bagi terciptanya program kerja yang akan dijalankan oleh kelompok KKN desa Suboh di tentukan melalui sebuah proses yang di jalankan melalui komunikasi dan forum diskusi yang diselenggarakan di balai desa Suboh. Sanggahan, masukan, kritikan, dan saran menjadi sebuah perspektif atas dasar kebersamaan yang telah mencapai kata sepakat dan diharapkan oleh kelompok KKN UMD desa Suboh sebagai proses disetujuinya rancangan program kerja kelompok KKN UMD UNEJ Desa Suboh. Dengan demikian program KKN Tematik UNEJ MEMBANGUN DESA dapat di jadikan pedoman bagi sinergisitas institusi pemerintahan desa dan institusi Pendidikan melalui TRIDARMA PERGURUAN TINGGI yang terdiri dari 3 poin penting yaitu, Pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.