Mohon tunggu...
M Yansi
M Yansi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

tinggal di makassar sekarang berusia 46

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Siapa Mary Jane Kok Mendapat Simpati

29 April 2015   06:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:55 1462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus narkotika telah menjadi musuh utama negeri ini di samping korupsi, pembalakan liar, illegal fishing, dan illegal mining. Kasus narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya memang dirasakan hampir semua negara di dunia sebagai bagian dari kejahatan internasional dan banyak dari mereka yang terlibat adalah mereka yang menguasai perdagangan dunia lewat narkotika. Bisnis haram ini membuat banyak negara dan banyak aparat keamanan terlibat untuk memberantasnya, tetapi semakin diberantas semakin tidak bisa dikendalikan peredarannya dan juga semakin banyak korban dari narkotika yang merenggut masa depan, dan harus tewas karena efek yang ditimbulkan sangat dahsyat.

Indonesia adalah negara yang sangat empuk untuk peredaran narkotika, di mana masyarakat sangat banyak yang menjadi pecandu dan pengguna narkoba dan ditambah aparat keamanan yang sangat mudah diatur damai alias rawan disogok menjadikan Indonesia adalah pasar potensial dalam pemasaran barang haram tersebut. Banyak kalangan anak muda yang harus berjuang untuk keluar dari jeratan narkoba dan banyak di antara mereka yang akhirnya sebagai pengedar karena pengedar bisa jadi akan menjadi pecandu yang bisa menjerumuskan.

Pasar potensial tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh para pengedar internasional karena Indonesia dianggap sebagai pasar yang menjanjikan, bukan lagi sebagai tempat transit barang haram tersebut. Di waktu beberapa hari ini, berita sisuguhkan oleh eksekusi mati para gembong narkoba jaringan internasional di mana banyak penduduk beberapa negara yang terlibat dan siap dihukum mati. Kasus Bali Nine yang membuat hubungan Australia dan Indonesia sedikit memanas, hubungan Brasil dengan Indonesia juga memanas sampai Brasil harus menarik duta besarnya sebagai bentuk protes atas hukuman mati warganya, dan tidak menerima surat-surat duta besar Indonesia akibat warganya dihukum mati oleh pemerintah Indonesia.

Hukuman mati bagi pengedar narkotika kelas internasional wajib dan harus dilakukan, namun menghukum seseorang yang benar-benar salah juga memang harus diperhatikan, berbeda hukuman dengan kurir yang disengaja dengan kurir yang hanya sekedar kurir untuk mendapatkan imbalan. Banyak masyarakat kita juga tersandung kasus narkotika yang melibatkan jaringan internasional dengan memanfaatkan keluguan dan kebutuhan masyarkat kita. Contoh yang banyak terjadi para gembong narkotika tidak segan menikahi wanita asal Indonesia untuk dijadikan kurus narkoba.

Pemerintah Indonesia menerapkan hukuman mati bagi pengedar kelas internasional, kasus Corby yang mendapat grasi akibat tekanan Australia kepada pemerintah Indonesia juga mendapat berita yang panjang di mana Indonesia masih dapat didikte oleh negara lain. Kasus peredaran narkotika internasional memang meresahkan pemerintah, ditambah lagi banyaknya kasus narkotika di dalam negeri yang juga tidak pernah habis, malah dikendalikan peredarannya dari balik jeruji besi lapas.

Hukuman mati yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia mendapat penolakan keras dari negara yang telah menghilangkan hukuman mati, Prancis yang warganya akan dihukum mati oleh pemerintah Indonesia juga memprotes keras dan warga Pilipina Mary Jane akhirnya ditunda eksekusinya akibat tekanan dan permintaan Presiden Filipina ke Jokowi. Sampai pada satu kesimpulan bahwa Mary Jane hanya seorang kurir yang tidak tahu-menahu tentang barang yang dibawanya.

Mengapa Mary Jane mendapat simpati yang begitu besar di Indonesia dan di Filipina padahal Sitti Subaedah yang minggu lalu dipenggal kepalanya oleh Pemerintah Arab Saudi tidak mendapat simpati seperti Mary Jane. Mary Jane adalah kurir narkotika internasional, sehingga para gembong narkotika internasional melobi pemerintah untuk mendapatkan pengampunan dari negara yang akan menghukum mati warga negaranya. Sitty Zaenab hanyalah TKI biasa yang mencari nafkah di negara Arab, dengan bekal yang seadanya namun harus berakhir nasibnya dihukum mati, adakah pemerintah mencoba mencari jalan untuk melobi pemerintah Arab seperti kasus Mary Jane yang mendapat simpati.

Sitty Zaenab harus berakhir hidupnya dipenggal kepalanya tanpa pemerintah tahu bahwa warga negaranya dihukum mati. padahal Sitty Zaenab dan banyak Sitty Zaenab lainnya yang akan dihukum mati adalah mereka-mereka penyumbang devisa besar bagi negaranya, namun jika ingin dihukum mati, maka negara tidak peduli akan para TKI-nya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun