Mohon tunggu...
Muhammad Viki Riandi
Muhammad Viki Riandi Mohon Tunggu... Penulis - Founder Komunitas Sayang Jiwa dan Otak | Founder Lingkar Yatim Khatulistiwa

Seorang hamba yang sangat bergantung pada Rabb-nya

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengungkap Pesan Tersembunyi dalam Ilustrasi Rasulullah: Kehidupan, Ajal, dan Harapan

3 Januari 2025   00:06 Diperbarui: 3 Januari 2025   00:06 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi antara ajal, dan harapan yang digambar oleh Rasulullah 

Pontianak, Kamis 2 Januari 2025.  Pernahkah kamu merasa hidup ini seperti sebuah perjalanan yang penuh dengan rintangan yang tak henti-henti ?.  Setiap hari, seolah ada masalah baru yang muncul, lebih besar, dan lebih berat daripada yang sebelumnya. Rasanya seperti berjuang sendirian di tengah gelapnya malam, mencari jalan keluar yang tak kunjung ditemukan. Apakah kamu juga pernah merasakan betapa kosongnya hati ketika segala harapan seakan sirna ?.  Saat cobaan datang bertubi-tubi, kita sering kali merasa lelah ,dan hampir menyerah.

Namun, dalam setiap kesulitan pasti ada pelajaran yang bisa kita petik, meski terkadang sulit untuk melihatnya saat kita berada di tengah-tengah masalah. Bagaimana jika kita melihat kehidupan ini dari sudut pandang yang berbeda ?. Sebuah sudut pandang yang mengingatkan kita bahwa meski cobaan datang silih berganti, ada harapan yang tak pernah padam.

Ada sebuah hadits  yang begitu indah, dan penuh makna, yang mengajak kita untuk merenung, dan menyadari bahwa hidup ini, meski penuh dengan ujian, tetap layak untuk dijalani dengan penuh semangat dan pengharapan. Hadis ini menggambarkan kehidupan kita dengan cara yang begitu sederhana namun sangat mendalam. Mari kita telaah bersama.

Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud. Dalam hadits ini, Rasulullah Shalaullahu alaibhi wa sallam menggambar sebuah persegi panjang, lalu menambahkan sebuah garis panjang di tengahnya yang keluar dari kotak tersebut. Di sepanjang garis tengah itu, terdapat garis-garis kecil yang mengelilinginya. Rasulullah Shalaullahu alaihi wa sallam lalu bersabda:

"Ini adalah manusia (garis tengah), dan ini adalah ajal, atau maut yang mengelilinginya (gambar kotak). Dan garis yang berada di luar ini adalah harapan, sedangkan garis kecil-kecil ini adalah cobaan yang dihadapi. Ketika lepas dari cobaan satu, datang lagi cobaan lain. Lepas dari cobaan ini, menimpa lagi cobaan itu." (HR. Bukhari)

Ilustrasi antara ajal, dan harapan yang digambar oleh Rasulullah 
Ilustrasi antara ajal, dan harapan yang digambar oleh Rasulullah 

Melalui gambaran sederhana ini, Rasulullah SAW mengajarkan kita sebuah pelajaran hidup yang sangat penting. Mari kita pahami bersama.

1. Garis Tengah: Kehidupan yang Tak Pernah Berhenti

Bayangkan garis tengah itu sebagai simbol perjalanan hidup kita. Kehidupan yang kita jalani setiap hari, penuh dengan suka dan duka, adalah garis yang terus berjalan tanpa henti. Terkadang kita merasa lelah, terjatuh, atau bahkan merasa tidak ada jalan keluar. Namun, hidup tetap berjalan. Seperti roda yang berputar, tak ada yang abadi. Setiap pagi kita bangun dan memulai hari, meskipun terkadang berat, kita tetap bergerak maju.

Dalam hidup ini, kita sering berharap segalanya berjalan mulus, tanpa masalah. Namun, seperti yang diajarkan Rasulullah Shalaullahu alaihi wa sallam, hidup memang penuh dengan ujian. Ketika kita berhasil melewati satu ujian, ujian lainnya mungkin akan datang. Namun, garis kehidupan itu terus berlanjut, tanpa mengenal kata berhenti. Kita hanya perlu terus maju, melangkah meski langkah itu terasa berat.

2. Kotak yang Mengelilingi: Ajal yang Pasti Datang

Kotak yang mengelilingi garis kehidupan adalah simbol dari ajal yang pasti datang. Tidak ada yang tahu kapan, namun setiap kita tahu bahwa kematian adalah takdir yang pasti. Ajal adalah kenyataan yang tak bisa kita hindari, namun sering kali kita lupa bahwa ajal bukanlah sesuatu yang harus kita takuti. Sering kali kita terjebak dalam ketakutan tentang masa depan, tentang hari esok yang tidak pasti. Padahal, waktu yang kita miliki saat ini adalah yang paling berharga.

Daripada khawatir tentang kapan ajal datang, lebih baik kita fokus pada bagaimana kita menjalani setiap detik kehidupan ini dengan penuh makna. Ajal tidak perlu membuat kita cemas, yang lebih penting adalah bagaimana kita mengisi waktu yang ada untuk berbuat baik, mencintai, dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

3. Garis-garis Kecil: Cobaan yang Tak Pernah Habis

Setiap garis kecil yang melingkari garis tengah itu adalah simbol dari cobaan hidup yang datang silih berganti. Cobaan itu bisa datang dalam berbagai bentuk: kehilangan orang yang kita cintai, kegagalan dalam mencapai impian, atau bahkan perasaan kecewa yang begitu mendalam. Rasanya, setiap cobaan datang begitu cepat, dan tak memberi ruang untuk kita bernafas sejenak. Namun, setiap cobaan itu hadir bukan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat.

Cobaan hidup adalah ujian dari Allah untuk melihat sejauh mana kita dapat bertahan, bertumbuh, dan belajar. Setiap kali kita berhasil melewati satu cobaan, cobaan lain mungkin akan datang, tetapi itu bukanlah akhir. Itu adalah kesempatan untuk menjadi lebih bijaksana dan lebih siap menghadapi kehidupan yang lebih besar.

4. Garis Luar: Harapan yang Tak Pernah Padam

Di luar kotak yang menggambarkan ajal, terdapat garis yang melambangkan harapan. Harapan adalah kekuatan yang tak terlihat, tetapi sangat besar pengaruhnya dalam hidup kita. Meskipun cobaan datang bertubi-tubi, harapan adalah apa yang membuat kita bangkit lagi setelah jatuh. Harapan adalah apa yang membuat kita melangkah meskipun jalan yang kita hadapi terasa berat dan panjang.

Harapan memberi kita alasan untuk tetap bertahan, untuk tetap mencoba meskipun sudah berkali-kali gagal. Harapan membuat kita percaya bahwa setiap kesulitan yang kita hadapi memiliki akhir yang indah. Ketika kita merasa terpuruk, ingatlah bahwa selalu ada harapan yang menanti di depan sana, seperti cahaya di ujung terowongan yang gelap.

Hidup ini adalah perjalanan yang penuh dengan cobaan, dan tantangan, namun juga penuh dengan harapan. Setiap cobaan adalah kesempatan untuk tumbuh, dan setiap harapan adalah cahaya yang menunjukkan arah yang benar. Jangan biarkan cobaan yang datang membuatmu lupa akan tujuan hidupmu. Jangan biarkan rasa takut terhadap ajal menghentikan langkahmu.

Ingatlah, hidup bukanlah tentang berapa lama kita hidup, tetapi tentang bagaimana kita menjalani hidup ini dengan penuh makna. Ketika cobaan datang, hadapilah dengan penuh sabar dan tawakal, karena setiap cobaan adalah jalan menuju kedewasaan dan kebijaksanaan.

Mari kita terus melangkah, dengan keyakinan bahwa setelah setiap malam yang gelap, pasti ada fajar yang menyinari. Jangan biarkan apapun menghentikanmu untuk berharap, untuk mencintai, dan untuk terus berjuang.

"Sesungguhnya, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan."


(QS. Al-Insyirah: 6)

Dengan penuh harapan dan semangat, mari kita jalani kehidupan ini. Jangan berhenti berharap, karena di balik setiap cobaan, Allah Ta'ala sedang mempersiapkan kebahagiaan yang lebih besar. Harapan adalah bahan bakar yang membuat kita terus berjalan, tak peduli seberapa sulit jalan yang harus ditempuh.

Jangan pernah menyerah. Teruslah berjalan, dan percayalah bahwa yang terbaik sedang menantimu, In shaa Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun