Pontianak, Selasa 10 Desember 2024. Pernahkah kamu merasa begitu dekat dengan seseorang, seperti tidak ada yang bisa memisahkan kalian ?. Kehadirannya dalam hidupmu bisa jadi seperti angin segar di tengah terik, menghadirkan harapan, canda tawa, dan kehangatan yang tak tergantikan. Terkadang, mereka hadir di saat yang tepat, ketika dunia terasa gelap, dan memberi cahaya yang membuatmu merasa hidup kembali. Namun, seiring waktu, sesuatu berubah. Tanpa alasan yang jelas, mereka mulai menjauh. Kalian yang dulunya selalu berbagi cerita, tiba-tiba jadi tak ada lagi kontak. Yang tertinggal hanyalah pertanyaan, kenapa semua harus berakhir seperti ini ?.
Pernahkah kamu merasa begitu ?. Mungkin kamu yang ditinggalkan, atau mungkin juga kamu yang harus pergi. Fenomena ini bukan hal baru, bahkan hampir semua orang pasti pernah mengalaminya, entah sebagai yang ditinggalkan atau yang pergi. Terkadang, kita terjebak dalam pertanyaan besar, "Mengapa ?"Â padahal, ada hikmah di balik setiap pertemuan, dan perpisahan yang kita alami.
Mengapa Orang Datang dan Pergi ?
Dalam psikologi, kita sering mendengar bahwa setiap orang datang ke dalam hidup kita dengan alasan tertentu, biasanya karena ada kebutuhan emosional yang harus dipenuhi. Di dalam teori hierarki kebutuhan Maslow, kita belajar bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar yang berjenjang, mulai dari kebutuhan fisik hingga kebutuhan untuk aktualisasi diri. Saat seseorang datang, mungkin saja mereka hadir untuk memenuhi kebutuhan kita, seperti rasa dihargai, diterima, atau bahkan sekadar ditemani di saat-saat sulit. Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan itu bisa berubah, dan hubungan pun berubah. Kadang bukan karena ada salah satu pihak yang melakukan kesalahan, tapi memang perjalanan hidup kita berbeda arah.
Sosiologi juga menawarkan pandangan lain. Dalam social exchange theory, hubungan sosial dibentuk berdasarkan pertukaran yang saling menguntungkan. Ketika kebutuhan, atau situasi berubah, hubungan tersebut bisa saja memudar. Ini bukan tentang siapa yang lebih baik, atau lebih buruk, tapi lebih tentang situasi yang tidak lagi sejalan. Hal ini sering terjadi, terutama di dunia yang penuh dinamika, seperti hubungan pertemanan di kampus atau tempat kerja. Ketika lingkungan dan situasi berubah, kita tak bisa menghindari perubahan dalam hubungan sosial.
Kehadiran yang Memiliki Tujuan
Namun, meskipun perpisahan itu menyakitkan, ada hal yang lebih dalam yang bisa kita pelajari. Dalam Islam, kita diajarkan bahwa setiap pertemuan dan perpisahan itu bukan kebetulan. Allah Ta'ala berfirman:
"Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan."
 (QS. An-Naba: 8)
Manusia memang diciptakan untuk saling melengkapi. Ada yang datang untuk memberi pelajaran, ada yang datang untuk menguatkan hati kita, dan ada pula yang datang untuk menguji sejauh mana kita bisa mengikhlaskan kepergian mereka. Setiap pertemuan adalah bagian dari takdir yang membentuk kita menjadi lebih baik, dan setiap perpisahan, meskipun menyakitkan, bisa menjadi bagian dari proses ini.
Dalam perjalanan hidup ini, kita sering kali berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan orang-orang baik yang bisa mengarahkan kita menuju kebaikan. Mungkin, orang yang pergi dari hidupmu adalah jawaban dari doa itu. Kehilangannya mungkin Allah izinkan sebagai cara untuk menjauhkanmu dari sesuatu yang tidak baik, meski hatimu terasa berat. Kita tidak selalu bisa melihat hikmah dari kepergian itu, tapi percayalah bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik.