Mohon tunggu...
Muhammad Viki Riandi
Muhammad Viki Riandi Mohon Tunggu... Penulis - Founder Komunitas Sayang Jiwa dan Otak | Founder Lingkar Yatim Khatulistiwa

Seorang hamba yang sangat bergantung pada Rabb-nya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Muhammadiyah: Amal, Kekayaan, dan Kontribusinya bagi Dunia

9 Desember 2024   06:15 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:20 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pontianak, Senin 9 Desember 2024. Muhammadiyah, sebagai  salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang, dan kontribusi yang sangat signifikan dalam membangun peradaban umat manusia. Organisasi ini tidak hanya berfokus pada pengembangan kehidupan spiritual umat, tetapi juga berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan kemanusiaan. Sejak didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912, Muhammadiyah telah menjadi garda terdepan dalam menciptakan perubahan sosial yang mendalam, baik di Indonesia maupun di dunia internasional.

Awal Berdirinya Muhammadiyah: Sebuah Perubahan Paradigma

Muhammadiyah lahir sebagai respons terhadap keterbelakangan umat Islam pada masa kolonial. K.H. Ahmad Dahlan, sebagai pendiri, memandang bahwa umat Islam harus bertransformasi dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan semangat pembaruan, beliau berupaya menanggalkan praktik-praktik yang dianggapnya tidak sesuai dengan ajaran Islam yang murni. K.H. Ahmad Dahlan menekankan pentingnya pendidikan, ilmu pengetahuan, dan pemahaman agama yang tidak hanya terbatas pada ritual, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Pendirian sekolah-sekolah modern yang memadukan kurikulum agama, dan pengetahuan umum adalah salah satu langkah revolusioner yang membawa Muhammadiyah menjadi pelopor pendidikan Islam di Indonesia. Melalui sistem pendidikan ini, Muhammadiyah mengajarkan umat untuk berpikir kritis, menghargai ilmu pengetahuan, serta berperan aktif dalam kemajuan masyarakat.

K.H Ahmad Dahlan (Sumber: wikipedia.org)
K.H Ahmad Dahlan (Sumber: wikipedia.org)

Struktur Organisasi yang Kokoh dan Tersebar

Muhammadiyah tidak hanya dikenal dengan kiprahnya yang besar dalam sejarah, tetapi juga memiliki struktur organisasi yang sangat kokoh. Dengan lebih dari seabad perjalanan, organisasi ini memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Keberadaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang sangat terorganisir, dengan tujuan untuk menjangkau setiap lapisan masyarakat,  dengan sebarannya sebagai berikut;

  • 35 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) di tingkat provinsi.
  • 475 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di tingkat kabupaten/kota.
  • 3.947 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di tingkat kecamatan.
  • 14.670 Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) di tingkat desa/kelurahan.

Dan semakin diperkuat dengan kehadiran berbagai organisasi otonom Muhammadiyah seperti 'Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci. 

Kekayaan Aset dan Amal Usaha

Salah satu aspek utama yang membedakan Muhammadiyah adalah jumlah, dan jenis amal usaha yang dimilikinya. Organisasi ini mengelola secara profesional berbagai sektor yang tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi umat, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun bangsa. Muhammadiyah mengelola ribuan sekolah, rumah sakit, pesantren, panti asuhan, dan berbagai lembaga sosial lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Gedung Induk Siti Walidah UMS (Sumber: solobalapan.jawapos.com)
Gedung Induk Siti Walidah UMS (Sumber: solobalapan.jawapos.com)
  • Pendidikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun