Mohon tunggu...
Muhammad Viki Riandi
Muhammad Viki Riandi Mohon Tunggu... Penulis - Founder Komunitas Sayang Jiwa dan Otak | Founder Lingkar Yatim Khatulistiwa

Seorang hamba yang sangat bergantung pada Rabb-nya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kesetiaan yang Tak Ternilai: Mengapa Mereka yang Mengorbankan Segalanya Demi Uang Tak Bisa Dipercaya

25 September 2024   23:54 Diperbarui: 26 September 2024   00:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dibuat Oleh Model AI

Contoh paling nyata adalah influencer di media sosial. Banyak dari mereka yang mempromosikan produk demi bayaran, meskipun produk tersebut merugikan konsumen. Dalam jangka pendek, mereka mendapatkan keuntungan finansial, tetapi dalam jangka panjang, kredibilitas, dan kepercayaan yang sudah dibangun bisa hancur.  Kesetiaan pada nilai-nilai etis mereka tergadai demi uang.

Hal ini tak hanya terjadi di dunia maya, tetapi juga merembes ke dunia nyata. Orang-orang yang rela menjual prinsip mereka demi keuntungan materi tidak bisa diharapkan untuk setia dalam hubungan apapun. Mereka cenderung berpindah-pindah, mencari tawaran yang lebih menggiurkan, meninggalkan komitmen yang pernah mereka buat.

   Mengapa Kesetiaan Tak Bisa Dibeli ?

Kesetiaan bukanlah barang yang bisa dibeli di pasar.  Kesetiaan adalah hasil dari komitmen yang tulus, pengorbanan, dan rasa tanggung jawab.  Seseorang yang benar-benar setia akan tetap bertahan meski dihadapkan pada godaan besar. Uang mungkin bisa memberi kenyamanan sesaat, tetapi loyalitas lah yang membangun hubungan jangka panjang yang bermakna.

Orang yang setia bukanlah mereka yang tak pernah mendapat godaan, tetapi mereka yang tetap teguh meski dihadapkan pada pilihan sulit. Di sinilah letak nilai dari kesetiaan: ia tidak tergantikan oleh apapun, bahkan oleh seluruh kekayaan dunia.  Kesetiaan tidak memiliki harga , karena ia tak bisa dibeli. Kesetiaan lahir dari kepercayaan, saling pengertian, dan komitmen, bukan dari ketertarikan pada keuntungan materi.

    Pelajaran Penting dari Pengalaman

Pengalaman hidup sering kali menjadi guru terbaik dalam memahami nilai kesetiaan. Kita mungkin pernah dikhianati oleh orang yang kita percayai, atau sebaliknya, kita mungkin pernah tergoda untuk mengkhianati orang lain karena uang. Namun, dari setiap pengalaman pahit itu, kita belajar bahwa kesetiaan adalah nilai yang jauh lebih berharga daripada uang.

Hubungan yang dibangun di atas dasar loyalitas, dan kepercayaan akan jauh lebih bertahan lama dibandingkan dengan hubungan yang hanya berdiri di atas fondasi keuntungan materi. Uang bisa habis, kekayaan bisa lenyap, tetapi kesetiaan yang tulus akan terus ada, bahkan ketika kita dihadapkan pada masa-masa sulit.

  Akhir Kata: Uang dan Nilai Diri

Uang memang memiliki peran penting dalam hidup kita, tetapi ia tidak bisa membeli segalanya---terutama kesetiaan. Kesetiaan adalah cerminan dari nilai-nilai luhur yang seseorang pegang dalam hidupnya. Jika seseorang rela melakukan apa saja demi uang, maka tak ada yang bisa kita harapkan dari mereka dalam hal kesetiaan.

Maka, berhati-hatilah dalam menaruh kepercayaan. Jangan mudah terpesona oleh janji-janji manis atau kekayaan yang ditawarkan. Pada akhirnya, orang yang benar-benar setia bukanlah mereka yang memiliki uang banyak, tetapi mereka yang tetap bersama kita, dalam suka maupun duka, tanpa memandang keuntungan materi. Kesetiaan tidak bisa dibeli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun