Video komentar seputar polemik kelangkaan minyak goreng yang dilontarkan Bu Mega, sapaan akrab Megawati Soekarno Putri, Presiden ke -  5 RI sempat viral dan menuai kontroversi  beberapa hari lalu. Beliau akhirnya berinisiasi membuat acara demo masak tanpa minyak goreng.Â
Acara tersebut rencana hari ini (28/3) akan dilaksanakan dengan menghadirkan beberapa master chef terkenal di tanah air dan para ahli gizi. Rencana beliau akan membuka acara tersebut yang bertempat di kantor DPP PDI-Perjuangan di Jakarta.
Ada dua hal menarik yang bisa kita cermati dari apa yang dilakukan Bu Mega terkait demo masak. Pertama, sebagai  Politisi. Beliau sangat mumpuni dalam berpolitik dan piawai sebagai aktor perubahan sosial. Hal itu dilakukan pada masa orde baru dan pemerintahan Presiden SBY.Â
Beliau memilih menjadi opsisi dan sangat menentang kebijakan pemerintah saat itu yang tidak berpihak pada rakyat Bahkan beliau disebut dalam jargonnya sebagai pembela wong cilik.
Kedua, sebagai Negarawan. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden, orang nomor satu sebagai pemangku kebijakan di negara ini. Saat menjadi presiden, beliau mampu membangkitkan Indonesia dari krisis moneter 1998. Investasi yang mengalir dari dalam maupun luar negeri, sehingga perekonomian Indonesia pulih.Â
Demo masak sering kita jumpai dalam aktivitas ibu-ibu di kampung ataupun cara yang biasa dilakukan para penjual peralatan masak, agar menarik pembelinya.Â
Demo masak menampilkan berbagai ragam kreatifitas makanan atau untuk menunjukan pada orang-orang yang hadir tentang kecanggihan sebuah alat masak.
Lantas, Bu Mega membuat acara masak, apakah itu salah? Tentu tidak. Sah-sah saja. Hanya saja, masyarakat hanya ingin melihat permasalahan ini dari perspektif beliau sebagai seorang politisi dan negarawan.Â
Sikap dan tindakan sebagai politisi yang selalu membela wong cilik maupun seorang negarawan yang mengayomi, membela, maupun melindungi kesejahteraan rakyat.
Demo masak tanpa minyak goreng yang diinisiasi Bu Mega bisa jadi akan ditiru oleh kelompok, komunitas, organisasi, bahkan mungkin pemerintah. Kegiatan bertajuk demo masakan tanpa minyak goreng, seperti; pameran kuliner, festival, ataupun lomba-lomba masakan akan merebak ke berbagai kalangan di daerah-daerah. Tempat makan, seperti; restoran, rumah makan, cafe, dan lainnya bakal menyuguhkan menu olahan makanan tanpa minyak goreng.
Apakah demo masak menjadi efektif? Tergantung capaian apa yang ingin diraih. Kalau kegiatan demo masak ini dilakukan sebagai follow up atas pernyataan Bu Mega sebelumnya, tentu hal ini menjadi sangat efektif. Beliau bisa menunjukan berbagai ragam masakan yang bisa diolah tanpa menggunakan minyak goreng.