Mohon tunggu...
Muhammad Taufik Alwi
Muhammad Taufik Alwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadikan hari yang membosankan menjadi hari yang cerah akan pengetahuan, Insan yang bangkit dari reruntuhan, IG: Tahupik_5004 || Cp: 081231358836

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku Novel "Sang Patriot: Sebuah Epos Kepahlawanan"

16 Mei 2023   21:12 Diperbarui: 16 Mei 2023   21:25 1724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Buku ini, penulis sengaja menulis dengan gaya penulisan novel berdasarkan pada kisah nyata dan telah melalui riset yang cukup panjang. Penulis sengaja memperkenalkan nama Letkol Mochammad Sroedji dengan ejaan sebenarnya. 

Hal ini untuk memberikan pengenalan tentang nama asli beliau karena di masyarakat dan buku-buku sejarah ditemukan sering di eja secara berbeda-beda. Oleh karena itu, penulis sengaja menggunakan ejaan baru semata-mata memudahkan para pembaca generasi muda agar tidak kesulitan dalam pengejaan nama tokoh dan mengingat tokoh sejarah tersebut.

Sosok Letkol Mochammad Sroedji yang diceritakan dalam buku tidak lain adalah kakek dari sang penulis, Irma Devita. Penulis menyampaikan sejarah Indonesia dari kisah kakeknya melalui karyanya yang berjudul "Sang Patriot: Sebuah Epos Kepahlawanan". Penulis mengungkapkan betapa situasi mengerikan tak henti-hentinya menimpa pejuang yang tertangkap tak mematahkan semangat perjuangan dalam menghadapi Belanda, kemudian berganti dengan penjajahan Jepang, dan dilanjutkan dengan NICA (Belanda).

Mochammad Sroedji lahir pada tanggal 1 Februari 1915 di Bangkalan, Madura dan seorang anak dari pasangan suami istri, Hasan dan Amni yang sama-samanya berasal dari Bangkalan, Madura. Sroedji tumbuh besar di masa penjajahan dari masa penjajahan Belanda, Jepang, dan NICA (Belanda). 

Rasa semangatnya berkobar dan tekadnya sudah bulat membela negara dan ingin mengusir penjajah dari tanah air Indonesia dengan bergabung menjadi tentara melalui informasi selembar koran yang berisikan perekrutan tentara PETA.

Saat api perang berkobar di mana-mana, terutama di wilayah Jawa Timur, Letkol Mochammad Sroedji berjuang demi meraih kemerdekaan untuk Bangsa Indonesia dengan bergerilya bersama pasukannya dalam menghadapi penjajahan dan pemberontakan yang terjadi di wilayah Jawa Timur.

Letkol Mochammad Sroedji bersama pasukannya hanya dapat mengandalkan insting mereka dalam memahami titik lokasi dan waktu yang tepat. Dengan semangatnya yang menggelora, lebih baik terbunuh dalam keadaan syahid  daripada hidup dalam keadaan terjajah.

Letkol Mochammad Sroedji meninggal di tangan serdadu KNIL pada tanggal 8 Februari 1949 di Karang Kedawung, Jember. Jenazah Letkol Mochammad Sroedji diperlakukan secara tidak manusiawi oleh para serdadu KNIL. Dengan wajah bengis, para serdadu KNIL mengintimidasi warga Karang Kedawung dengan cara membentak, mencongkel mata warga, dan bahkan menembak warga yang tidak bersalah dengan pistol.

Belanda yang semula berniat untuk menghancurkan dan meruntuhkan semangat juang sisa pasukan Brigade Damarwulan, malah menuai akibat sebaliknya karena Serdadu Belanda tidak mengetahui bahwa Letkol Mochammad Sroedji dihormati di Jember dan betapa sakralnya jasad manusia meski sudah tak bernyawa. Rakyat Jember yang marah kemudian bersatu dan bertekad meneruskan cita-cita luhur dari Brigade Damarwulan atau Letkol Mochammad Sroedji dalam mengusir Belanda dari bumi pertiwi. 

Pelajaran yang dapat diambil dari membaca buku ini adalah semangat patriotisme dan semangat juangnya yang patut ditiru oleh pemuda dan pemudi saat ini untuk mempertahankan kemerdekaan dari tumpah darah pahlawan dengan semangat juangnya agar tetap digunakan dengan cara yang sebetulnya. 

Dengan membaca buku ini, kita jadi dapat belajar sejarah dan mengetahui kisah sejarah dari seorang pahlawan yang berjuang meraih kemerdekaan bangsa Indonesia serta kita juga dapat mengetahui istilah-istilah sejarah dari daftar istilah atau glosarium yang terdapat di dalam buku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun