Kita ditakut-takuti dengan 'kekuatan asing'. Padahal kenyataannya, 'kekuatan asing' lewat perusahaan-perusahaan mereka bisa menjajah Indonesia secara ekonomis karena DPR sebagai pembuat Undang-undang dan pemerintah sebagai pelaksananya lebih berpihak pada kepentingan mereka daripada kekuatan ekonomi rakyat. Keberpihakan yang mengundang pertanyaan, apa keuntungan mereka (DPR dan pemerintah) lebih berpihak pada ekonomi asing?
Jadi, buat saya... hebohnya pilpres 2014 karena maraknya black campaign yang tidak menghendaki Jokowi jadi presiden. Mereka punya satu kepentingan yang sama melawan Jokowi, yaitu mendukung presiden yang memungkinkan politik 'dagang sapi' jadi budaya politik yang abadi. Ada kepentingan partai yang hilang jika tidak memiliki kursi menteri di kabinet pemerintahan.
Saya sih maunya menteri diisi oleh orang-orang yang berkompeten, begitu banyak anak-anak bangsa yang berkualitas tapi tidak mendapatkan cukup kesempatan hanya karena bukan anggota partai. Itulah mengapa saya memilih Jokowi.
