[caption caption="Langit Samata"][/caption]
Â
Tiga jam—mentari
Kesunyian masih setia menemani
Hingga siang hadir menyelimuti pagi
Â
Wajah mentari,
Terulur ke bawah bak temali
Walau mungkin tak seorang pun menyadari
Â
Lalu—setelah pagi dan siang menanti
Kini sore datang kembali
Ia datang. Tak lain juga adalah pengganti
Â
Sore ini,
Sisi langit ada yang terbagi
Ternyata ia tak secerah langit pagi
Â
Walau kecewa sempat membayangi
Mungkin harus ku maklumi
Langit Samata memang tak seperti langit Senggigi
Â
Samata, 09 November 2015
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H