Mohon tunggu...
Muhamad Sulaiman
Muhamad Sulaiman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Aku berpikir maka aku menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anomali Demokrasi

31 Mei 2021   17:59 Diperbarui: 31 Mei 2021   18:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompas.com

Menjadi sebuah tanda tanya besar di negeri yang "Katanya" demokrasi, persoalan masuk instansi dibuat atas kehendak diri.

Rakyat atau lebih tepatnya pemilih, hanya ada pada saat kontestasi. Selepas itu hilang bagai mimpi disiang hari untuk menyingkap kasus korupsi.

Mereka "Dibutuhkan" tapi tidak menjadi "Kebutuhan", mentertawai adalah salah satu solusi untuk menyikapi persoalan negeri yg sedang berjuang membangun iklim demokrasi.

Soal KPK menjadi ironi, semangat reformasi kian terdegradasi. Marwah harus dikembalikan, jika tidak direspon pemimpin RI maka dipastikan kita sedang berada diruang dekadensi.

Semoga ibu pertiwi lekas mengingatkan sang  putra-putri, untuk semangat membangun negeri dan anti terhadap tindakan korupsi diri.

Sebuah analitik yang agak menggelitik, tidak serius tapi juga tidak bercanda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun