Mohon tunggu...
Muhamad Sulaiman
Muhamad Sulaiman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Aku berpikir maka aku menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ramai, Ormas Islam Tolak RUU HIP

14 Juli 2020   07:38 Diperbarui: 14 Juli 2020   07:42 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir Kompas.com (15/06/2020), Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya PBNU Rumadi Ahmad mengatakan bahwa dengan adanya RUU HIP akan membuka ruang konflik ideologi serta RUU ini disusun secara sembrono karena tidak memperhatikan sisi sensitifitas pertarungan ideologi.

MUI

Pernyaatan Sekjen MUI Anwar Abbas kepada Kompas.com (15/6/2020) mengatakan bahwa konsep RUU HIP yang saat ini sedang digodok oleh DPR bersifat sekuler dan ateistik yang mana itu tidak sejalan atau dengan kata lain menyimpang dari kesepakatan The Founding of Father ketika mendirikan dan membentuk konsepsi dasar kenegaraan. Kemudian Anwar mengatakan konsepsi Trisila dan Ekasila merupakan bentuk pengkhianatan terhadap bangsa dan negara.

Dari ketiga pernyataan Ormas besar umat islam diatas menunjukan sikap relatif satu pandangan terhadap persoalan RUU HIP, oleh sebab itu apabila DPR dan Pemerintah jika tidak mampu untuk mengakomodasi kepentingan umat Islam maka catatan sejarah masa lampau akan kembali menguak kepermukaan dan tentunya konflik pertentangan ideologi akan terus berlanjut yang diakibatkan masih terdapatnya beberapa kelompok yang tidak sepakat atas Pancasila hasil rumusan 18 Agustus 1945, tentunya apabila RUU ini sampai disahkan maka tidak menutup kemungkinan stabilitas ekonomi, sosial, bahkan politik akan terganggu serta akan terjadi konflik horizontal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun