Mohon tunggu...
Muhsin Nuralim
Muhsin Nuralim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at UIN Sunan Kalijaga in Religious Studies | English Tutor | Bibliophile

Menulis untuk belajar memahami perspektif lain dan menghargai keberagaman

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Memahami Anatomi Emosi Membantu Pulih Secara Psikologi

4 Mei 2023   10:40 Diperbarui: 4 Mei 2023   10:41 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa Bersalah: "Dasar aku, ini memang harus banget nabrak orang gitu. Harusnya tadi liat orang dulu dan sabar sebelum belok"

Apati: "Aku memang pantas menghadapi kecelakaan ini. Aku nggak berguna. Aku nggak mau melibatkan diriku ke Rumah Sakit, prosedurnya lama! Orang ini juga sepertinya baik-baik saja, oh motornya sedikit penyok. Itu juga salah dirinya tidak sabar"

Dukacita: "Aku harus bagaimana? motorku rusak. Diperbaiki akan makan banyak biaya. Aduh, ada asuransinya nggak ya? Uangku bakal habis!"

Ketakutan: "Dia pasti akan marahi aku habis-habisan. Aku harus bagaimana?"

Hasrat: "Jika aku merasa korban juga, dia tidak akan menuntut minta ganti rugi. Sebaliknya, aku juga harus terlihat lebih menderita karena dia yang salah"

Amarah: "Eh! Ngendarain motor tu liat-liat dong lu! Pake mata! Jangan tiba-tiba main masuk aja. Emang ini jalan punya lo?"

Kebanggaan: "Bodoh banget sih lo! Oh Tuhan. Kenapa aku harus berusan dengan orang-orang yang nggak tahu cara memakai jalan umum!"

Keberanian: "Oh, aku telah melakukan kesalahan. Semoga kita baik-baik saja. Ini sulit, tapi mudah-mudahan bisa dibicarakan dengan baik-baik. Kita sama-sama mendapat ketidakuntungan."

Kenetralan: "Hal seperti ini biasa terjadi, meski aku tidak mengharapkan terjadi padaku. Baiklah kita coba berbicara baik-baik, semoga dia baik-baik saja."

Kesediaan: "Aku dalam keadaan sulit, tapi bagaimana agar ia tidak mengalamai kesulitan yang sama. Bagaimana aku membantu menenangkan orang itu?"

Penerimaan: "Ya sudahlah. Nasi sudah menjadi bubur. Untung saja hanya motor yang rusak, itu pun cuma beberapa bagian. Alhamdulillah, tidak ada kecelakaan serius"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun