Mohon tunggu...
Muh Raynaldi Dan Adil
Muh Raynaldi Dan Adil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - @raynaldiidrus02@gmail.com aminjhy12@gmail.com adil@umpalopo.ac.id

Universitas Muhammadiyah Palopo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen SDM di Dunia Pendidikan Pesantren dan Teknologi Informasi

25 Januari 2025   15:04 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:04 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional yang telah ada di Indonesia sejak lama dan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi generasi muda. Sebagai institusi yang fokus pada pengajaran agama, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk mempelajari ilmu agama, tetapi juga sebagai lembaga yang membentuk karakter dan moral santri (siswa pesantren). Dalam perkembangan zaman, pesatnya kemajuan teknologi informasi (TI) membawa dampak signifikan dalam berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan pesantren. Oleh karena itu, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di pesantren harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

Manajemen SDM dalam konteks pendidikan pesantren tidak hanya berfokus pada pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan, tetapi juga pada pengembangan dan pembinaan aspek personalia lainnya, seperti staf administrasi, pengelolaan santri, serta hubungan dengan masyarakat sekitar. Seiring dengan adanya kemajuan teknologi informasi, pengelolaan SDM pesantren perlu didorong untuk memanfaatkan alat dan sistem digital guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, baik dalam pengajaran maupun administrasi.

Pengertian Manajemen SDM dalam Konteks Pendidikan Pesantren

Manajemen SDM di pesantren adalah suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan terhadap semua aspek yang berkaitan dengan pengelolaan tenaga kerja (ustadz, karyawan, santri) dalam lingkungan pesantren. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif, meningkatkan kualitas pengajaran, serta membangun kompetensi yang seimbang antara aspek agama, sosial, dan teknologi. Proses manajemen SDM di pesantren melibatkan beberapa tahapan, seperti:

Rekrutmen: Memilih tenaga pendidik yang kompeten dan memiliki integritas dalam menjalankan visi misi pesantren.
Pelatihan dan Pengembangan: Mengadakan program pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan tenaga pendidik maupun staf administrasi pesantren.
Pengelolaan Kinerja: Memonitor dan mengevaluasi kinerja tenaga pendidik serta karyawan dalam rangka mencapai tujuan pesantren.

Kesejahteraan SDM: 

Memberikan insentif dan fasilitas yang mendukung kesejahteraan tenaga pendidik dan staf administrasi pesantren.

Tantangan dalam Manajemen SDM di Pesantren

Kurangnya Profesionalisme dalam Manajemen: Pesantren, sebagai lembaga yang lebih menekankan pada pengajaran agama, sering kali mengabaikan pentingnya manajemen yang profesional dalam mengelola SDM. Hal ini dapat berdampak pada rendahnya kinerja tenaga pendidik, ketidakjelasan struktur organisasi, dan tidak adanya sistem yang terorganisir dengan baik dalam hal evaluasi dan pengembangan SDM.
Keterbatasan Sumber Daya: Banyak pesantren yang terbatas dalam hal dana dan fasilitas, sehingga sulit untuk mengadakan pelatihan atau program pengembangan SDM yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Perbedaan Paradigma antara Tradisi dan Teknologi: 

Sebagian besar pesantren mengutamakan nilai-nilai tradisional dan menganggap teknologi sebagai sesuatu yang kurang relevan dalam pendidikan agama. Hal ini menjadi tantangan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar-mengajar serta dalam manajemen SDM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun