Salah satu jajanan di lapangan kasihan dari dulu sampai saat ini yang selalu menjadi Makanan terfavorit saya yaitu bakwan kawi. Tak hanya makanannya enak namun si penjual yang ramah membuat banyak perhatian masyarakat. Imam Naim penjual bakwan kawi yang sudah akrab dengan saya sejak saya masih semester 2 lalu.
Dia berasal dari Gunung kidul berjualan sudah sekitar 3 tahun lamanya, dari pengalaman yang dia ceritakan sebelumnya dia bukan seorang pedagang melainkan hanya karyawan rumah makan padang yang kemudian membuka usaha sendiri dengan berjualan bakwan kawi di lapangan kasihan sejak 3 tahun yang lalu hingga saat ini.
Bakwan Kawi ini bukan hanya favorit saya melainkan banyak para penikmat bakwan kawi lainnya dari berbagai kalangan seperti anak remaja , ibu ibu , dan mahasiwa.
Karena makanan ini cocok untuk pengganti makan seperti sayur atau lawuk dari harga satu porsinya yang cukup murah yaitu Rp.5.000,00 jadi banyak mahasiswa yang membeli sebagai pengganti makan siang ataupun malam. Salah satu teman saya berkata " setiap saya pulang kuliah pasti saya selalu beli bakwan kawi ini , ntah kenapa rasanya udah candu makan ini, udah murah enak lagi apalagi kalo langganan di bonusinnya banyak lagi , mas nya baik banget." Putri
Bakwan kawi berisi dari tahu yang direbus, aci yang direbus, pangsit yang direbus kemudian di campurkan dengan kuas panas yang sudah di campuri dengan bumbu rasanya yang asin,gurih serta pedas yang bisa di request tergantung selera pembeli.
Untuk penghasilan penjualan dari mas Naim ini dia berkata
" untuk penghasilan perhari dari pagi sampai malam saya bisa mendapatkan 300rb - 500rb per hari itu ketika dagangan habis semua ." Naim,
Sungguh penghasilan sangat lumayan bukan ? dari 300rb -- 500rb perhari lalu omset perbulan bisa menghasilkan berapa juta itu? Omset bisa sampai ratusan juta sehingga dia pun bisa mempunyai banyak cabang dimana mana bakwan kawi pun makin dikenal banyak orang.
Perkembangannya cukup banyak dari dulu sampai sekarang bahkan mas Naim berjualan tidak hanya sendiri dia di temani oleh adiknya yang bernama Rifqi.
Dibalik kesuksesannya sekarang mas Naim ini sosok orang yang sangat sedrhana dia tidak pernah berbuat masalah dengan pedagang lainnya bahkan selalu menolong banyak orang dengan memberikan sedikit dagangannya untuk orang yang membutukan. Minggu, 04/04/23_Kasihan Bantul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H