Peluang Bisnis Budidaya yang Menjanjikan
Setelah kita tahu mengenai segudang khasiat yang dimiliki ikan pemalas ini, tidak heran kalau harga ikan ini termasuk tinggi di pasaran. Kisaran harganya adalah antara Rp100.000,00 sampai Rp110.000,00 dalam satu kilogramnya.Â
Ikan betutu juga sudah biasa dipasok ke restoran-restoran yang berada di kota-kota besar. Selain itu, ikan ini juga menjadi komoditas ekspor dari Indonesia ke beberapa negara asing. Hal ini membuktikan bahwa pangsa pasar dari ikan ini cukup bergengsi.
Tetapi, sayangnya untuk memenuhi minat masyarakat dan kebutuhan ekspor, selama ini ikan masih bergantung pada hasil tangkapan di perairan.Â
Apabila hal ini masih tetap berlanjut, maka akan berakibat pada kelestariannya di alam, serta penurunan populasi ikan betutu. Satu dari beberapa yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan membudidayakannya.
Walaupun belum seperti komoditas lain yang telah populer, seperti lele, nila, mujair, dan lain lain, budidaya ikan betutu sebenarnya telah mempunyai perkembangan.Â
Contoh yang bisa kita ambil salah satunya adalah budidaya ikan betutu dalam karamba oleh masyarakat di sekitar Kecamatan Muara Bengkal, Kutai Timur.Â
Masyarakat di daerah tersebut telah cukup lama membudidayakan ikan betutu dalam karamba semenjak tahun 1997. Mereka terhimpun dalam kelompok tani Gelumbang Usaha Bersama bagi masyarakat budidaya di Desa Benua Baru, dan Sawar Belimbing bagi masyarakat budidaya di Desa Muara Bengkal Hulu.Â
Adapun tempat mereka untuk melakukan budidaya adalah di Danau Gelumbang sebagai lahan yang dimanfaatkan. Hasil panen budidaya ikan betutu dari masyarakat Kecamatan Muara Bengkal, biasa dijual ke restoran-restoran yang berada di kota-kota besar, selain itu juga tak jarang dipasarkan ke negara asing, misalnya Jepang dan Singapura.
Budidaya ikan betutu memiliki peluang dan prospek yang cerah. Peminatan terhadap komoditas ikan ini terus meningkat, dan memiliki pangsa pasar yang luas dan sudah tentu arahnya. Langkah-langkah  seperti peningkatan harga jual, serta perbaikan sistem budidaya dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H